Selasa, 31 Januari 2012

Tanah


Tanah

1.)  STRUKTUR TANAH
Struktur tanah merupakan gumpalan kecil dari butir-butir tanah. Gumpalan ini terjadi karena butir-butir pasir, debu dan lempung terikat satu sama lain oleh suatu perekat seperti bahan organik, oksida-oksida besi dan lain-lain.

2.) KOMPONEN PENYUSUN TANAH


Pembentukan tanah di bagi menjadi empat tahap yaitu:
  1. Batuan yang tersingkap ke permukaan bumi akan berinteraksi secara langsung dengan atmsosfer dan hidrosfer. Berinteraksinya batuan dengan atmosfer dan hidrosfer memicu terjadinya pelapukan kimiawi.
  2. Setelah mengalami pelapukan, bagian batuan yang lapuk akan menjadi lunak. Lalu air masuk ke dalam batuan sehingga terjadi pelapukan lebih mendalam. Pada tahap ini di lapisan permukaan batuan telah ditumbuhi calon makhluk hidup.
  3. Pada tahap ke tiga ini batuan mulai ditumbuhi tumbuhan perintis. Akar tumbuhan tersebut membentuk rekahan di lapisan batuan yang ditumbuhinya. Di sini terjadilah pelapukan biologis.
  4. Di tahap yang terakhir tanah menjadi subur dan ditumbuhi tanaman yang relatif besar.

3.) PROSES PEMBENTUKAN TANAH
        Proses pembentukan tanah adalah perubahan dari bahan induk menjadi lapisan tanah.
Pembentukan tanah di bagi menjadi empat tahap


  1. Batuan yang tersingkap ke permukaan bumi akan berinteraksi secara langsung dengan atmsosfer dan hidrosfer. Berinteraksinya batuan dengan atmosfer dan hidrosfer memicu terjadinya pelapukan kimiawi. 
  1. Setelah mengalami pelapukan, bagian batuan yang lapuk akan menjadi lunak. Lalu air masuk ke dalam batuan sehingga terjadi pelapukan lebih mendalam
  1. Pada tahap ke tiga ini batuan mulai ditumbuhi tumbuhan perintis. Akar tumbuhan tersebut membentuk rekahan di lapisan batuan yang ditumbuhinya.
  1. Di tahap yang terakhir tanah menjadi subur dan ditumbuhi tanaman yang ralatif besar.
  
4.) KOMPONEN PENYUSUN TANAH
       
        Tanah tersusun atas 4 bahan utama, yaitu: bahan mineral, bahan organik, air dan udara.

1. Bahan Mineral
 ® Berasal dari hasil pelapukan batuan.
 ® Susunan mineral dalam tanah berbeda-beda sesuai susunan mineral batuan induknya (beku, malihan, dan endapan)
2. Bahan Organik
® Hasil penimbunan sisa-sisa tumbuhan dan binatang, sebagian telah mengalami pelapukan dan pembentukan kembali menjadi mangsa jasad mikro, sehingga sifatnya selalu berubah atau tidak mantap.
3. Air
® Terdapat di dalam ruang pori tanah.
® Kuat atau tidaknya air ditahan oleh tanah yang mempengaruhi tingkat ketersediaan air tanah bagi tanaman.
® Air dalam pori besar umumnya tidak tersedia bagi tanaman karena segera hilang merembves ke bawah.
4. Udara
® Menempati pori tanah (terutama sedang dan besar)
® Jumlahnya berubah-ubah tergantung kondisi air tanah



5.) JENIS-JENIS TANAH
1. Tanah humus, adalah tanah yang sangat subur terbentuk dari lapukan daun dan batang pohon di hutan hujan tropis yang lebat.
2. Tanah pasir, adalah tanah yang bersifat kurang baik bagi pertanian yang terbentuk dari batuan beku serta batuan sedimen yang memiliki butir kasar dan berkerikil.
3. Tanah aluvial/tanah endapan, adalah tanah yang dibentuk dari lumpur sungai yang mengendap di dataran rendah yang memiliki sifat tanah yang subur dan cocok untuk lahan pertanian.
4. Tanah podzolit, adalah tanah subur yang umumnya berada di pegunungan dengan curah hujan yang tinggi dan bersuhu rendah / dingin.
5. Tanah vulkanik/tanah gunung berapi, adalah tanah yang terbentuk dari lapukan materi letusan gunung berapi yang subur mengandung zat hara yang tinggi. Jenis tanah vulkanik dapat dijumpai di sekitar lereng gunung berapi.
6. Tanah laterit ,adalah tanah tidak subur yang tadinya subur dan kaya akan unsur hara, namun unsur hara tersebut hilang karena larut dibawa oleh air hujan yang tinggi. Contoh : Kalimantan Barat dan Lampung.
7. Tanah mediteran/tanah kapur, adalah tanah sifatnya tidak subur yang terbentuk dari pelapukan batuan yang kapur. Contoh : Nusa Tenggara, Maluku, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
8.Tanah organosol adalah jenis tanah yang kurang subur untuk bercocok tanam yang merupakan hasil bentukan pelapukan tumbuhan rawa. Contoh : rawa Kalimantan, Papua dan Sumatera.

6.) KERUSAKAN TANAH


Macam-macam kerusakan tanah:
Ø   
     Erosi: peristiwa pindahnya atau terangkutnya bagian-bagian tanah dari satu tempat ke tempat lain oleh media alami dapat terjadi secara normal ataupun tiba-tiba
  
      Deflasi atau Korasi: Proses pengikisan batuan atau tanah yang dilakukan oleh angin
Ø     
      Eksarasi (Glasiasi): erosi yang terjadi akibat pengikisan massa es yang bergerak menuruni lereng
Ø        
      Abrasi: erosi oleh air laut atau ombak

7.) PENANGGULANGAN KERUSAKAN TANAH (EROSI)
Kerusakan tanah dapat dikurangi dengan upaya konservasi tanah. Konservasi tanah adalah pemeliharaan dan perlindungan terhadap tanah secara teratur guna mengurangi dan mencegah kerusakan tanah dengan cara pelestarian. Metode konservasi tanah dilakukan dengan 3 metode, yaitu metode agrnonis, mekanis, dan kimia.
Metode Vegetatif: penggunaan tanaman atau tumbuhan dan sisa–sisanya untuk mengurangi jumlah laju erosi dan daya rusak hujan yang jatuh
Metode Mekanik: semua perlakuan fisik mekanik yang diberikan terhadap tanah dan pembuatan bangunan untuk mengurangi aliran permukaan dan erosi, serta meningkatkan kemampuan penggunaan tanah
Metode Kimia: dengan menggunakan preparat kimia sintetis atau alami. Preparat ini disebut Soil Conditioner atau pemantap struktur tanah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan kirim Kritik Dan Sarannya^^)/ jangan Mengandung Sara Ya Kawan