Tanah
1.) STRUKTUR TANAH
Struktur
tanah merupakan gumpalan kecil dari butir-butir tanah. Gumpalan ini terjadi
karena butir-butir pasir, debu dan lempung terikat satu sama lain oleh suatu
perekat seperti bahan organik, oksida-oksida besi dan lain-lain.
2.) KOMPONEN PENYUSUN TANAH
Pembentukan tanah di bagi menjadi empat
tahap yaitu:
- Batuan yang tersingkap ke permukaan
bumi akan berinteraksi secara langsung dengan atmsosfer dan hidrosfer. Berinteraksinya
batuan dengan atmosfer dan hidrosfer memicu terjadinya pelapukan kimiawi.
- Setelah mengalami pelapukan, bagian
batuan yang lapuk akan menjadi lunak. Lalu air masuk ke dalam batuan
sehingga terjadi pelapukan lebih mendalam. Pada tahap ini di lapisan
permukaan batuan telah ditumbuhi calon makhluk hidup.
- Pada tahap ke tiga ini batuan mulai
ditumbuhi tumbuhan perintis. Akar tumbuhan tersebut membentuk rekahan di
lapisan batuan yang ditumbuhinya. Di sini terjadilah pelapukan biologis.
- Di tahap yang terakhir tanah menjadi
subur dan ditumbuhi tanaman yang relatif besar.
3.) PROSES PEMBENTUKAN TANAH
Proses
pembentukan tanah adalah perubahan dari bahan induk menjadi lapisan tanah.
Pembentukan tanah di bagi menjadi empat tahap
- Batuan yang tersingkap ke permukaan bumi akan berinteraksi secara langsung dengan atmsosfer dan hidrosfer. Berinteraksinya batuan dengan atmosfer dan hidrosfer memicu terjadinya pelapukan kimiawi.
- Setelah mengalami pelapukan, bagian batuan yang lapuk akan menjadi lunak. Lalu air masuk ke dalam batuan sehingga terjadi pelapukan lebih mendalam
- Pada tahap ke tiga ini batuan mulai ditumbuhi tumbuhan perintis. Akar tumbuhan tersebut membentuk rekahan di lapisan batuan yang ditumbuhinya.
- Di tahap yang terakhir tanah
menjadi subur dan ditumbuhi tanaman yang ralatif besar.
4.) KOMPONEN PENYUSUN TANAH
Tanah tersusun atas 4 bahan utama,
yaitu: bahan mineral, bahan organik, air dan udara.
1. Bahan
Mineral
® Berasal dari hasil pelapukan batuan.
® Susunan mineral dalam tanah berbeda-beda sesuai susunan mineral batuan induknya (beku, malihan, dan endapan)
® Berasal dari hasil pelapukan batuan.
® Susunan mineral dalam tanah berbeda-beda sesuai susunan mineral batuan induknya (beku, malihan, dan endapan)
2. Bahan
Organik
® Hasil penimbunan sisa-sisa tumbuhan dan binatang, sebagian telah mengalami pelapukan dan pembentukan kembali menjadi mangsa jasad mikro, sehingga sifatnya selalu berubah atau tidak mantap.
® Hasil penimbunan sisa-sisa tumbuhan dan binatang, sebagian telah mengalami pelapukan dan pembentukan kembali menjadi mangsa jasad mikro, sehingga sifatnya selalu berubah atau tidak mantap.
3. Air
® Terdapat di dalam ruang pori tanah.
® Kuat atau tidaknya air ditahan oleh tanah yang mempengaruhi tingkat ketersediaan air tanah bagi tanaman.
® Air dalam pori besar umumnya tidak tersedia bagi tanaman karena segera hilang merembves ke bawah.
4. Udara ® Terdapat di dalam ruang pori tanah.
® Kuat atau tidaknya air ditahan oleh tanah yang mempengaruhi tingkat ketersediaan air tanah bagi tanaman.
® Air dalam pori besar umumnya tidak tersedia bagi tanaman karena segera hilang merembves ke bawah.
® Menempati pori tanah (terutama sedang dan besar)
® Jumlahnya berubah-ubah tergantung kondisi air tanah
5.) JENIS-JENIS TANAH
1. Tanah humus, adalah tanah yang sangat subur terbentuk dari
lapukan daun dan batang pohon di hutan hujan tropis yang lebat.
2. Tanah pasir, adalah tanah yang bersifat kurang baik bagi
pertanian yang terbentuk dari batuan beku serta batuan sedimen yang memiliki
butir kasar dan berkerikil.
3. Tanah
aluvial/tanah endapan, adalah tanah yang dibentuk dari lumpur sungai yang
mengendap di dataran rendah yang memiliki sifat tanah yang subur dan cocok
untuk lahan pertanian.
4. Tanah podzolit,
adalah tanah subur yang umumnya berada di pegunungan dengan curah hujan yang
tinggi dan bersuhu rendah / dingin.
5. Tanah
vulkanik/tanah gunung berapi, adalah tanah yang terbentuk dari lapukan materi
letusan gunung berapi yang subur mengandung zat hara yang tinggi. Jenis tanah
vulkanik dapat dijumpai di sekitar lereng gunung berapi.
6. Tanah laterit
,adalah tanah tidak subur yang tadinya subur dan kaya akan unsur hara, namun
unsur hara tersebut hilang karena larut dibawa oleh air hujan yang tinggi.
Contoh : Kalimantan Barat dan Lampung.
7. Tanah
mediteran/tanah kapur, adalah tanah sifatnya tidak subur yang terbentuk dari
pelapukan batuan yang kapur. Contoh : Nusa Tenggara, Maluku, Jawa Tengah dan
Jawa Timur.
8.Tanah organosol adalah jenis tanah yang kurang subur
untuk bercocok tanam yang merupakan hasil bentukan pelapukan tumbuhan rawa.
Contoh : rawa Kalimantan, Papua dan Sumatera.
6.)
KERUSAKAN TANAH
Macam-macam kerusakan tanah:
Ø
Erosi: peristiwa pindahnya atau
terangkutnya bagian-bagian tanah dari satu tempat ke tempat lain oleh media
alami dapat terjadi secara normal ataupun tiba-tiba
Deflasi atau Korasi: Proses
pengikisan batuan atau tanah yang dilakukan oleh angin
Ø
Eksarasi (Glasiasi): erosi yang terjadi akibat pengikisan massa es yang bergerak menuruni lereng
Ø
Abrasi: erosi oleh air laut atau ombak
7.) PENANGGULANGAN
KERUSAKAN TANAH (EROSI)
Kerusakan
tanah dapat dikurangi dengan upaya konservasi tanah. Konservasi tanah adalah
pemeliharaan dan perlindungan terhadap tanah secara teratur guna mengurangi dan
mencegah kerusakan tanah dengan cara pelestarian. Metode
konservasi tanah dilakukan dengan 3 metode, yaitu metode agrnonis, mekanis, dan
kimia.
Metode Vegetatif: penggunaan
tanaman atau tumbuhan dan sisa–sisanya untuk mengurangi jumlah laju erosi
dan daya rusak hujan yang jatuh
Metode Mekanik: semua perlakuan
fisik mekanik yang diberikan terhadap tanah dan pembuatan bangunan untuk mengurangi
aliran permukaan dan erosi, serta meningkatkan kemampuan penggunaan tanah
Metode Kimia: dengan
menggunakan preparat kimia sintetis atau alami. Preparat ini disebut Soil
Conditioner atau pemantap struktur tanah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan kirim Kritik Dan Sarannya^^)/ jangan Mengandung Sara Ya Kawan