Pengertian
Etimologi
|
Leksikal
|
Konsepsional
|
Opreasional
|
Budi: Kesadaran,
Pengertian, Pikiran
|
KBBI: Tingkah laku, Watak,
Akhlak
|
Budi yang dipekertikan
dalam kehidupan
|
Perilaku positif yang
dilakukan melalui kebiasaan
|
Pekerti: Aktualisasi,
Penampilan, Perbuatan
|
Arab: Akhlak
Latin: Etika
Inggris: Ethics
|
Latar Belakang
·
Sejak tahun 1997 Negara RI mengalami keguncangan ekonomi
sangay dahsyat dan sampai saat ini belum pulih.
·
Faktor utama penyebab keterpurukan adalah merosotnya
moral pemimpin. Banyak pemimpin yang tidak jujur, lebih memetingkan diri
sendiri dari pada rakyat yang dipimpinnya. Banyak pemimpin yang pintar, tetapi
sedikit yang jujur dan bertanggung jawab.
·
Ini merupakan produk dari system pendidikan yang
mengagungkan aspek akademik tetapi mengesampingkan aspek hati nurani.
·
Perlu dirancang penyelenggaraan pendidikan yang seimbang
antara aspek intelektual dan aspek budi pekerti
·
Keseimbangan kedua aspek tersebut tidak hanya terdapat
dalam kurikulum, tetapi hendaknya diwujudkan dalam perilaku sehari-sehari
Apa Itu PBP?
(Pendidikan Budi
Pekerti)
Pendidikan
Budi Pekerti adalah gerakan untuk menciptakan sekolah yang mampu membentuk
etika, tanggung jawab, dan kepedulian peserta didik dengan cara pemberian
contoh dan pengajaran sikap yang dapat diterima secara universal. Pendidikan budi
pekerti bukanlah suatu pekerjaan yang merupakan proses berkelanjutan bagi anak
didik oleh seluruh komponen mulai dari keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Mengapa Kita
Membutuhkan PBP???
Pendidikan memiliki dua tujuan, yaitu: Menjadikan anak didik memiliki pengetahuan dan
anak menjadi lebih baik. Untuk dapat memenuhi kedua tujuan tersebut,
dibutuhkan pendidikan budi pekerti sebagai landasan pengembangan diri dan
landasan dalam berhubungan dengan orang lain sesuai dengan prinsip-prinsip
kehidupan yang dapat diterima masyarakat.
Tujuan PBP
Semua Civitas Akademika (Pimpinan
Sekolah, Guru, Karyawan, dan Para Siswa) akan belajar dan mempraktekkan
perilaku-perilaku etis berdasarkan nilai-nilai yang disepakati bersama antara
nilai kejujuran, tanggung jawab, toleransi, sportifitas, kepedulian, dan
ketaatannya pada peraturan. Baik saat berada di dalam kelas, diluar kelas,
maupun diluar sekolah atau dirumah atau dilingkungan masyarakat.
Prinsip-Prinsip
PBP
Prinsip 1
Pendidikan Budi Pekerti
mengutamakan nilai-nilai etika sebagai pondasi terbentuknya budi pekerti yang
baik.
Prinsip 2
Budi Pekerti harus di
definisikan secara komprehensif, termasuk pikiran, perasaan, dan perilaku. Nampak
seperti apa? Terdengar seperti apa? Terasa seperti apa?
Prinsip 3
PBP dapat berhasil
diperlukan perhatian yang sungguh-sungguh, pro aktif dan dengan pendekatan komprehensif
6 Pilar
Pendidikan Budi Pekerti
Sesuai dengan prinsip
pertama (Prinsip 1), perlu adanya nilai-nilai (Pilar) sebagai pondasi dalam
pendidikan budi pekerti yang menjadi dasar pemahaman dan pengembangan serta
dasar tindakan seluruh komponen yaitu:
1.
Dapat Dipercaya
2.
Bertanggung Jawab
3.
Respect / Menghormati
4.
Fairness / Sportif
5.
Peduli
6.
Warga Yang Baik
5 Langkah Dalam
Implementasi PBP
Untuk dapat
mengimplementasikan Pendidikan Budi Pekerti (Character Building), sekolah
direkomendasikan untuk menjalankan 5 (Lima) “E” yaitu:
1.
Example (Memberi Contoh)
Setiap pihak di lingkungan sekolah harus
menerapkan semua perilaku yang dibangun untuk dapat menjadi contoh bagi siswa
atau peserta didik
2.
Explanation (Menjelaskan)
Guru secara terus-menerus menjelaskan dasar tindakan
untuk dapat mendorong siswa atau peserta didik memahami dan menerima
prinsip-prinsip moral yang ditetapkan. Pemahaman terhadap nilai dasar suatu
tindakan dapat mendorong anak untuk mengaplikasikan nilai-nilai yang sudah
ditanamkan pada setiap kondisi baru.
3.
Exhortation
Guru
secara terus-menerus mengingatkan sisea/peserta didik untuk mengaplikasikan
nilai-nilai yang ditetapkan agar dapat memperbaiki perilaku mereka.
4.
Environment (Lingkungan)
Iklim
sekolah, cara melaksanakan aktivitas dan hubungan antar individu di sekolah
harus dapat mendukung pelaksanaan nilai moral di dalam dan diluar kelas.
5.
Experience (Pengalaman)
Sekolah
sebagai lingkungan yang terstruktur harus dapat digunakan siswa/peserta didik
mempelajari apa yang harus dan tidak boleh dilakukan. Sebaiknya diciptakan
kondisi yang dapat mendukung siswa/peserta didik untuk mempraktekkan perhatian
pada orang lain, menerima tanggung jawab dan kesempatan dalam membuat
keputusan.
Penilaian Dan Evaluasi
Hasil
pendidikan perilaku yang paling utama adalah bagaimana siswa/peserta didik
menjalankan nilai-nilai yang dibangun baik dilingkungan sekolah, keluarga
maupun lingkungan sosialnya terutama dalam:
·
Tingkat Kejujurannya
·
Tingkat Tanggung Jawabnya
·
Tingkat Toleransinya
·
Tingkat Sportifitasnya
·
Tingkat Kepeduliannya
·
Tingkat Ketaatannya pada peraturan
Ciri Berbudi
·
Beriman
·
Jujur
·
Bertanggung Jawab
·
Fairness / Sportif
·
Berfikir Futuristik
·
Berfikir Matang
·
Peduli
·
Warga Yang Baik
·
Dapat Dipercaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan kirim Kritik Dan Sarannya^^)/ jangan Mengandung Sara Ya Kawan