“kenapa ke arah sini?” ujarku dalam hati. Aku
mengikutinya seperti pencopet yang akan beraksi. Bodoh. “Tempat apa ini? Sepi
sekali? Ini bukannya menuju kebun belakang sekolah???”. Di dekat danau kecil
buatan, aku melihat seseorang menunduk dan sepertinya sedang menangis. Dan
hendrik menghampirinya.
Aku maju satu langkah dari tempat aku berdiri. Yang
menunduk itu seorang wanita!!!!!!!!!!!!!!!!!!! Aku jadi berfikiran negatif. Aku
ingin bergegas pergi tapi aku penasaran, jadi aku memutuskan tetap berada
disini dan melihat apa yang sebenarnya terjadi. Sepertinya ada masalah yang
rumit disini. “Apa jangan-jangan dia pacar hendrik?” ucapku dalam hati, “apa
dia sedang bertengkar dengan pacarnya itu?” aku jadi gusar dengan setiap
pertanyaan yang muncul di kepalaku. Hendrik menunduk dan mulai memegang tangan
wanita tersebut, tetapi wanita itu menolak untuk beranjak dari tempatnya itu.
Rasanya ingin kuhampiri mereka. Aku maju satu langkah lagi dan bersembunyi di
pohon yang batangnya cukup besar. Hendrik berteriak kepada wanita tersebut, dan
wanita tersebut mulai mengangkat wajahnya. Aku penasaran siapa wanita itu,
Tiba-tiba Hendirk menunduk dan Ooops dia mencium wanita tersebut!!!!
Aku terdiam dan hampir
saja aku berteriak. Tapi aku menahan mulutkku dengan tanganku. “Ya allah, apa
ini?” ucapku pelan. Aku benci melihat itu! Sebenci-bencinya! Aku langsung
menoleh kebelakang dan mulai beranjak pergi dari tempat aku berdiri. Langkah
demi langkah aku pergi dari tempat itu dan meninggalkan mereka berdua. Awalnya
aku hanya berkata, “yasudah lagipula dia bukan siapa-siapa, lagipula aku juga
belum mengungkapkan isi hatiku padanya, jadi aku tidak terlalu berharap
padanya.” “tenang tenang tenang tenang” “sudah siang, aku sudah tidak masuk
kelas, sebaiknya aku langsung ke rumah sakit” di dekat pohon sakura yang sudah
sedikit botak aku tiba-tiba terdiam. Yang awalnya aku tenang dan santai,
tiba-tiba saja dadaku terasa sesak sekali. Hatiku sakit sekali, sungguh! Air
mataku mengalir dengan sendirinya. Jatuh cinta diam-diam itu menyakitkan. Aku
langsung berlari menuju ke arah dimana hendrik dan wanita itu tadi. Saat aku
sampai di tempat itu, aku tidak melihat mereka berdua. Aku melihat ke kana dan
kekiri tapi tidak ada seorang pun disini.
Aku pergi ke tempat dimana wanita itu
duduk. Aku langsung melompat-lompat dan menginjak-injak tanah yang diduduki
wanita tersebut. Aku mencabut rumput di atas tanah tersebut dan menendang tanah
tersebut. Aku seperti orang frustasi. Aku berteriak kencang. Dan aku memutuskan
untuk berdiam diri disini sejenak. Meluapkan emosi dan apa yang ingin kukatakan
yang selama ini kutahan untuk diucapkan.
MATAKU BENGKAK! Mataku
bengkak sekali. Seperti orang ditonjok beberapa preman tanah abang. Tiba-tiba
aku terkejut dengan seorang laki-laki yang berbaring sambil tertidur beberapa
meter dari sisiku. Aku berteriak seperti melihat setan, dan memang aku sangka
itu setan. Orang tersebut terbangun dan berkata “Shut UP!” aku hanya terdiam
dan menutup mataku dengan buku, dan aku bergegas pergi. Setelah beberapa
langkah aku pergi dari tempat itu, aku teringat tasku tertinggal dekat
laki-laki itu! Mati gaya serta malu yang dipendam dengan percaya diri kembali
ke tempat itu sambil menunduk untuk menutupi mataku yang bengkak. Di saat aku
mengambl tsku dan bergegas pergi, tasku terasa seperti tersangkut sesuatu,
ternyata bukan tersangkut tapi ditarik oleh pria aneh itu! Aaaa kesal! Dia
menatapku dengan tajam, aku yang sudah terbakar emosi membiarkan pia itu dan
tasku dan aku pergi begitu saja.
“gak usah peduli, gak usah peduli, sekarang
harus kerumah sakit!” sesampainya di tempat parkir. Aku tidak melihat mobil
hendri. Aku merasa kesal sekali. Aku jadi teringat, padahal yang selalu
membantunya itu aku! Kalau dia sedang susah, ataupun membutuhkan bantuan. Aku
akan membantu dia dan menunggunya walaupun dengan diam-diam. Haah... Walaupun
aku gak pernah mau ngasih tau kalau yang bantuin dia itu aku, tapi aku ikhlas
kok. Dia Cuma kenal Mrs. Orange bukan Mrs.Tika. baiklah saat aku akan membuka
mobil, mobilnya terkunci. Dan kunci mobilnya tertinggal di tasku! Gak tau harus
berbuat apa, aku hanya duduk jongkok disamping mobil dan akhirnya bersender dan
menunduk seperti orang hilang! Aku jadi teringat kejadian di saat hendrik dan
wanita itu melakukan ....
“haaaaaaaaaaaaaaaaa” aku berteriak. “Bodoh sekali!
Kenapa harus sesakit ini”. Tiba-tiba ada sepasang kaki di depanku, dan aku
menoleh ke atas! Dan ternyata pria yang tadi....! dengan lantang aku mengatakan
“Can you understand what I feel?! please don`t disturb me now!” “I understand,
really understand how you feel sist. Calm down. I just want to restore this
bag. please move your car from this place, you see that?” ucapnya sambil
menunjuk ke arah depan mobil, aku langsung berdiri mengambil tasku dan melihat
kedepan. Ternyata sepedanya itu terjepit oleh mobil yang kukendarai. Aku kaget,
sepertinya tadi pagi tak ada sepeda disitu. Lagipula ini kan tempat parkir
mobil bukan parkir sepeda aku langsung menunduk dan berkata minta maaf “sumimasen
sumimasen” berulang kali aku minta maaf. Aku melihat wajahnya, dan aku
menyimpulkan dalam hati, wajahnya jepang sekali. Aku langsung memutuskan untuk
pulang dan tidak pergi kerumah sakit. Di sepanjang jalan menuju rumah aku
selalu berfikir. “Gara-gara seorang pria (hendrik) aku bisa jadi gila dan
menghancurkan masa depan karena stres. Baiklah sekarang lupakan dia dalam otak,
dan fokus belajar, ini pertama kalinya aku menyukai seseorang, setelah sejak
kelas X SMK aku memutuskan untuk tidak menyukai siapapun dahulu sebelum lulus
ujian.
Tetapi sekalinya menyukai seseorang, aku menyukai orang yang salah.
Bodoh sekali ” Ocehku dalam hati. Tiba-tiba aku teringat orang yang tak ku
kenal yang mengembalikan tasku. “Bagaimana dia bisa tau apa perasaanku? really
understand what i feel katanya? Hahaha konyol” tiba-tiba aku langsung berfikir
dan menghentikan mobilku di pinggir jalan. “jangan-jangan dia mengikutiku
sewaktu membuntuti hendrik? Apa benar? Apa dia melihat apa yang ku lakukan?!
Ini GILA!!!!” teriakku dalam mobil dan tanpa sengaja aku menekan klakson dan
membuat aku kaget sendiri. Aku akan sangat malu bertemu dengan orang itu,
semoga aku tidak akan bertemu dengannya lagi. Lalu aku segera pergi untuk
pulang kerumah... semua pertanyaan aneh yang muncul dikepalaku membuatku
semakin gusar...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan kirim Kritik Dan Sarannya^^)/ jangan Mengandung Sara Ya Kawan