PEMERIKSAAN URINE
Periksaan pada urine meliputi :
1. Pemeriksaan fisik
urine :jumlah, Ph, warna, bau, dan kekeruhan.
2. Pemeriksaan kimia
urine :protein, glukosa, ketonbodies, bilirubin, urobilin.
3. Pemeriksaan mikrokopis
:pemeriksaan sedimen urine.
4. Pemeriksaan
bakteriologi :kultur, kepekaan antibiotic.
PEMERIKSAAN FISIK URINE
1.JUMLAH/ VOLUME URINE
Pada keadaan normal volume urine selama 24 jam adalah : 600-1600 ml.
Dikatakan OLIGOURI bila volume mencapai :100-600 ml/24 jam.
Dikatakan ANURI, bila volume mencapai kurang atau sama dengan 100ml/ 24
jam.
Besarny volume urine seseorang amat tergantung pada :
Ø Intake cairan : makan/minum.
Ø Kehilangan cairan : keringat.
Ø Suhu badan.
Ø Suhu sekitarnya.
Penyebab terjadinya oligouri adalah :
I.FAKTOR RENAL:
1. Akut tubulair
nekrosis.
2. Akut glomerula
nekrosis.
II.FAKTOR NON RENAL.
1. Penurunan intake
cairan.
2. Peningkatan kehilangan
cairan.
Penyebab
terjadinya POLIURI.:(produksi urine> 2500 ml/24 jam).
1. Kronik Renal Dieses.
2. Diabetes Insipidus.
3. Polydipsi.
4. Obat diuretika.
Dalam keadaan normal , volume urine pada siang hari > malam hari.
Volume urine malam hari dapat > siang hari pada keadaan :
1. Glomerulo Tubulair
Dieses yang berat.
2. Gangguan pada absorbs
usus.
3. ADISON DISEASES.
2.DERAJAD KEASAMAN URINE (PH)
Dalam keadaan normal, PH urine berkisar antara : 4,6-8,0 dengan rata-rata :
6,5.
Jadi urine berada dalam keadaan sedikit asam pada keadaan NORMAL.
Untuk pemeriksaan derajad keasaman urine ini harus dipakai urne yang segar
(baru).
Karena urine yang telah lama derajad keasamannya akan berubah menjadi
alkalis.
Pada urine yang telah dikeluarkan dari tubuh, maka ammonium yang terkandung
didalamnya akan diubah oleh bakteri dalam urine menjadi amoniak yang bersifat
alkalis.
Beberapa keadaan yang dapat membuat urine menjadi asam adalah :
Ø Acidosis.
Ø Kelaparan.
Ø Diarrhea.
Ø Diabetes Mullitus.
Beberapa keadaan yang dapat membuat urine menjadi alkalis adalah :
Ø Alkalosis.
Ø Muntah-muntah yang hebat.
Ø Infeksi saluran kencing (UTK).
Pemeriksaan derajad keasaman urine ini dapat dilakukan dengan menggunakan :
1. Kertas lakmus.
2. PH meter.
3.PERIKSAAN JENIS URINE
Normal : 1,003-1,030, rata-rata 1,020.
Berat jenis urine tertinggi terdapat pada urine pertama pagi hari,
sedangkan berat jenis terendah terdapat dalam urine yang dihasilkan 1 jam
setelah intake cairan yang cukup banyak. Berat jenis ini memberikan gambaran
tentang fungsi dari tubulus.
ISOSTHENURI : Suatu keadaan dimana berat jenis urine seseorang selalu tetap
1,010 sepanjang hari, yaitu sama dengan berat jenis protein free plasma.
Keadaan ini terjadi pada penderita penyakit ginjal yang kronis dan berat.
Tehnik pemeriksaan fungsi urine :
1. Dengan memakai alat
UROMETER atau URINOMETER.
2. Dengan menggunakan
metode CARIK CELUP.
4.WARNA URINE
Normal :urine berwarna kuning muda hingga tua.
Perubahan warna urine dapat terjadi karena :
1. KEADAAN NON PATHOLOGIS
:
Biasanya disebabkan oleh makanan / obat-obatan :
MERAH
:wortel, phenophtalin, selenium.
KUNING
:Karoten, Xantonin.
HIJAU
:Acriflavin.
BIRU
:Methylen blue.
2. KEADAAN PATHOLOGIS :
Kuning coklat seperti teh: Bilirubun.
Merah coklat :Urobilin,
Porphyrin.
Putih seperti susu :Pus, Fat.
Coklat kehitaman : Melamin.
Merah berkabut coklat :Darah.
5.BAU URINE
Pada urine yang segar / baru biasanya tidak berbau keras / menyengat,
tetapi pada urine yang telah lama dikeluarkan dari tubuh, uranium yang
terkandung didalamnya akan di ubah menjadi amoniak oleh bakteri yang ada dalam
urine, sehingga menimbulkan bau yang keras/ menyengat.
Dalam keadaan pathologis urine dapat berbau :
· MANIS : Biasanya disebabkan oleh adanya Acetone, misalnya pada koma
diabetic.
· BUSUK : Biasanya disebabkan oleh adanya infeksi, misalnya pada cystitis.
6.KEKERUHAN URINE
Dalam keadaan normal, urine yang baru berwana jernih.
Kekeruhan dapat terjadi oleh karena :
Phosphate : Biasanya berwarna putih, dan akan hilang bila di tetesi asam.
Urat Amorph : Biasanya berwarna kuning coklat dan didapatkan pada urine
yang asam, dan bila dipanaskan akan menghilang.
Nanah / Pus : Biasanya berwarna putih keruh seperti susu, tetapi bila di
saring akan kembali jernih. Bila kekeruhan di sebabkan oleh kuman, maka bila di
saring urine akan tetep keruh.
PEMERIKSAAN KIMIA URINE
1.PROTEIN
Penyebab dari proteinun (adanya protein dalam urine) adalah :
I.Faktor Pre Glomerulus :
Bila
di dapatkan peningkatan kadar protein dengan berat
Molekul
< albumin misalnya :Hb, Benceb Jones protein.
II.Faktor Glomerulus :
Perubahan pada pori
glomerulus.
Peningkatan
permeabilitas protein.
Kebocoran
kapile –NEPHROTIK SYNDROME
Proliferasi
endotel-GLOMERULONEPHRITIS
Kerusakan
pediele-IDIOPHATIK NEPHROSIS
111.Faktor Tubulus :
Gangguan
reabsorbsi protein
Gangguan
sel
Gangguan
peredaran darah
Pada kelainan ginjal,hamper selalu disertai proteinuri ,tetapi proteinuri
tidak selalu disebabkan oleh karena penyakit ginjal
Perubahan tekanan darah ,anemi,bendungan vena,dapat menyebabkan terjadinya
proteinuri.
Derajat proteinuri:
BERAT:bila
proteinuri>4 gram protein/hari
-Nepharotik
Syndrome
-Glomerulo
Nephorotik Akut dan Kronis
-Lupus
Nephritis
SEDANG:bila
proteionuri 0,5- 4 gram protein/hari
-Kebanyakan
penyakit ginjal
-Nephrosklerosis
Pyelonepharitis
-Preelampsi
RINGAN:bila
proteinuri<0.5 gram protein/ hari
-Pyelonephritis
kronis
-Polyeystik
kidney
-Orthostastik
proteinuri
2.GLUKOSA
Dalam keadaan normal urine mengandung 100-200 mg/24 jam bahan reduktor .
Termasuk dalam bahan reduktor adalah:
1.GLUKOSA
,GALAKTOSA ,FRUKTOSA ,LAKTOSA .
2,ASCORBICACID
,KREATININ ,URIC ACID
3.Obat
obatan:SALISILAT ,AMIDOPHYLLIN ,CHLORALHIDRAT ,PARALDHEDIT
Glukosa(adanya glukosa didalam urine )dapat terjadi bila:
#Jumlah
glukosa yang difiltrasi glomerlus>reabsorbsi tubalus
#Reabsorbsi
tubulus menurun
Bila terjadi kerusakan glomerulus ,maka reabsorbsi tubulus akan
ditingkatkan sehinnga tterjadi glikosuri.
Glikosuri dapat terjadi pada keadaan :
-Diabetes
mellitus
-Allimentary
glkkosuri (banyak maka
gula)
-Renal glikosuri
(banyak makan gula).
-Nephrotik
syndrome.
-Trauma
pada susunan syaraf pusat (SSP).
-Pemberian
glukosa secara iv.
Untuk mendeteksi adanya glukosa dalam urine dipakai test FEHLING.
-Biru.
+Hijau keruh.
++Hijau kuning.
+++Kuning merah.
++++Merah bata.
3.KETON BODIES
Keton bodies ini terdiri dari :beta hidroksi butyric acid, acctoacctic
acid, dan acctone.
Terdapat keton bodies pada urine terjadi pada keadaan :
· Diabetes Mellitus yang tak terkontrol.
· Kelaparan.
· Dehidrasi dan muntah.
· Kerja keras.
· Udara yang dingin.
Apabila metabolism karbohidrat terganggu, maka terjadi pembakaran protein
dan lemak sebagai penggantinya. Atom karbon (C) dari protein dan lemak inilah
yang akan berubah menjadi keton bodies dan dikeluarkan melalui urine.
4.BILIRUBIN
Bila terdapat bilirubin didalam urine berarti ini berasal dari peningkatan
conyugated bilirubun di dalam darah. Hal ini dapat terjadi pada :
#Obtruksi
extra hepatic.
#Hepatitis.
#Kerusakan
sel hepar.
5.UROBILIN
Berbeda dengan bilirubin diatas, maka dalam keadaan normal pun urobilin
terdapat di dalam urine, tapi dalam jumlah yang terbatas, yaitu 4 mg /hari.
Setelah urine dikeluarkan dari tubuh kita, beberapa jam kemudian
urobilinogen akan berubah menjadi urobilin oleh adanya cahaya.
Kadarnya di dalam urine akan meningkat pada :
#Hemolitik
Sel Darah Merah.
#Parechym
Renal Dieses.
#Obstruksi
saluran empedu.
PEMERIKSAAN SEDIMEN URINE (MIKROSKOPIS)
Untuk pemeriksaan sediment urine ini diperlukan urine yang baru, kemudian
dilakukan sentrifugasi dengan kecepatan sekitar 2000rpm, selama 5 menit.
Supernatanya dibuang dan disisakan dengan memakai kurang lebih 1 cm bagian
bawahnya.
Ambil kira-kira satu tetes dari bagian endapan tersebut dan diteteskan pada
sebuah obyek glass, kemudian tutup dengan civer glass dan diperiksa di bawah
mikroskop dengan memakai pembesaran kecil terlebih dahulu dan dilanjutkan
dengan pembesaran yang lebih besar.
Maksud dilakukan sentikugrasi tersebut adalah agar sel-sel atau
bentukan-bentukan yang ada dalam urine dapat mengendap dan mengumpul di bagian
bawah.
Bentukan-bentukan yang ada pada sedimen urine biasanya berupa :
1.ORGANIS
· Cast / silinder /torak: hyaline, epithel, dan darah.
· Sel Epithel.
· Sel Lekosit.
· Yeast.
· Sperma.
· Bakteri.
· Parasit.
· Fibrin.
2.ANORGANIS
· Bahan Amorph :K, Na, Ca, Mg, dsb.
· Kristal :Oksalat, uric acid.
1.TORAK/CAST/SILINDER
Terbentuknya torak/cast/silinder ini berasal dari pengendapan protein atau
pengumpulan bahan lain dalam saluran tubulus.
Torak ini berbentuk silinder oleh karena terjadinya didalam lumen tubulus.
Torak ini dibagi lagi berdasarkan komposisi dan asal menjadi :
1) Hyaline cast.
2) Epithel cast.
3) Blood cast.
1.Hyalin cast.
Bentukan ini terjadi karena endapan didalam lumen tubulus.
Larutdidalam air, dan akan lebih mudah larut lagi bila urine bersifat
alkalis.
Pada urine yang telah lama, uranium yang terkandung didalamnya akan diubah
menjadi amoniak oleh adanya bakteri dalam urine tersebut, sehingga urine
menjadi lebih alkalis dan hyaline ada akan larut dan tak tampak lagi.
Jadi untuk melihat hyaline ini diperlukan urine yang baru.
Menurut isinya, hyaline ini dapat dibagi lagi menjadi:
· Simple hyaline cast
Hanya berisikan endapan.
· Hyaline cellulair cast
Berisi sel epithel, eritrosit, dan lekosit dengan batas sel yang masih
jelas.
· Hyaline granulair cast
Bila sel-sel yang terkandung didalamnya rusakdan tinggal intinya saja yang
berupa granulair cellulair debris.
· Hyaline fat cast
Mengandung butiran lemak. Biasanya terjadi pada degenerasi tubuh dengan
lemak didalamnya.
2.Epithel cast
Bentukan ini tidak mengandung protein didalamnya, tetapi hanya berisikan
sel-sel epithel yang lepas.
Semula batas sel epithel ini tampak jelas, dan ini disebut CELLUAIR CAST.
Berikutnya sel menjadi rusak, dan batas sel menjadi tidak jelas, dan terbentuk
granula yang kasar, dan ini disebut :CLOSELY GRANULAIR CAST. Berikutnya lagi,
granula itu menjadi lebih halus dan disebut :FINELY GRANULAIR CAST.
Akhirnya granula itu menjadi homogeny dan ini disebut : WAXY CAST.
3.Blood
cast
Terdapat
2 macam blood cast yaitu :
a. RBC CAST (Red Blood
Cell Cast) :disini batas antar sel tampak jelas.
b. TRUE BLOOD CAST :
disini batas sel tidak tampak jelas, sehingga tampak homogen dan berwarna
merah.
Bentukan ini biasanya terjadi karena adanya keradangan pada glomerulus,
yaitu pada keadaan :
· Glomeruloneprothis.
· Periarteritis.
· Toxic nephrosis.
· Ischema Syndrome.
Blood cast ini terdapat dalam dua macam bentuk yaitu :
· BROAD CAST :
Bila bentukan terjadi pada tubulus yang lebar, yaitu sekitar ductus
colligentes.
· NARROW CAST :Bila bentukan ini terjadi
pada tubulus yang sempit.
II.SEL DARAH MERAH
Dalam keadaan normal terdapat 2-3 sel darah merah / lpb (lapangan pandang
besar)
Bila terdapat banyak sel darah merah, maka hal ini disebut sebagai :
HAEMATURI.
Biasanya hal ini disebabkan pada :
· Glomerulonephrotis.
· Trauma pada ginjal.
· Ceremoma kandung kencing (Ca Bladder).
· Infeksi kandung kencing.
· Penyakit kelainan darah.
· Hypertensi.
III.SEL EPITHEL
Pada urine yang masih baru / segar, kita dapat membedakan darimana epithel
tersebut berasal :
· Bentuk sel epithel kuboid :biasanya berasal dari kandumg seni.
· Bentuk sel epithel silinder :biasanya berasal dari tubulus.
· Bentuk sel epithel Squamos:biasanya berasal dari vagina.
IV.SEL DARAH PUTIH
Dalam keadaan normal biasanya hanya terdapat 4-5 sel darah putih /lpb.
Peningkatan sel darah putih ini dapat terjadi pada :infeksi saluran
kencing, atau pada pyelonerphritis.
V.OVAL FAT BODIES
Keberadaannya didalam urine biasanya bersama dengan Fatty Cast dan
menunjukkan adanya kelainan pada tubulus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan kirim Kritik Dan Sarannya^^)/ jangan Mengandung Sara Ya Kawan