Jumat, 29 Juni 2012

Part 7 - Hendrik Kau Menang! Kau Berhasil Membuatku Hatiku Bergetar!


Hari ini hujan... sungguh tak terduga jika akan turun hujan sederas ini. Aku berlari menuju kesekolah. Aku terlambat!!! Hari ini aku bangun kesiangan karena semalam harus menyelesaikan tugas yang menumpuk dan tugas itu harus diserahkan kepada sensei sekarang juga! Sampai di depan kelas. 

Lelah sekali rasanya. Nafasku tersengah-sengah karena aku harus berlari ke kelas. Badanku basah kuyup. Aku mencoba mengetuk pintu dan membuka pintu secara perlahan. Memalukan sekali. Seluruh siswa di kelas menatapku. Pelajaran sudah dimulai. Ya tuhan, Mr. Kamamoto melihatku dengan tajam dari tempat dia berdiri. Dia menghampiriku. Aku hanya terdiam dan menunduk. Aku berharap semoga dia tidak menyuruhku keluar kelas. Dan pada akhirnya tetap saja dia menyuruhku keluar kelas. 

Itu yang tidak kuharapkan sama sekali! Akupun keluar kelas. Aku terdiam sesaat di depan pintu kelas. “kenapa hari ini aku begitu sial” ucapku dalam hati. Tiba-tiba pintu terbuka, dan aku menoleh kebelakang. “Mr. Kamamoto?” kataku. Dia menyuruhku untuk mengganti baju yang aku kenakan karena basah dan membasahi lantai koridor, katanya jika aku sudah mengganti bajuku yang basah aku di izinkan untuk masuk kelas. 

Aku bergegas ke lokerku. Untung saja. Aku menyimpan beberapa pakaian di lokerku. Ternyata bermanfaat juga. “kenapa hari ini diawali dengan kejadian seperti ini? Masih pagi saja sudah seperti ini. Apa yang akan terjadi nanti siang ya?” keluhku. Aku mempercepat langkahku menuju lokerku. Tiba-tiba langkahku terhenti di depan salah satu loker milik mahasiswa disini. “ini loker milik hendrik, sudah beberapa hari ini aku tidak melihatnya” aku menatap secarik kertas yang tertempel di loker hendrik yang bertulis namanya. Aku langsung meninggalkan loker miliknya itu dan segera ke loker milikku.

Kusut. Baju ini kusut. Aku menatap baju itu. “aku harus begegas”. Setelah mengganti baju. aku langsung berlari menuju kelas. Dan aku segera duduk dan mengikuti pelajaran yang sedang berlangsung. Bel berbunyi nyaring. Setiap murid pun berhamburan meninggalkan kelas. Aku masih duduk dikursiku. Aku sibuk mencari tugas yang sudah kukerjakan semalam. Semua barang yanga ada di tasku pun aku keluarkan semua. “kemana tugasku?!!!! Apa tertinggal?” aku berteriak histeris di kelas. Salah satu teman sekelasku menghampiriku. “what happend?” ujar Taku teman sekelasku. “I lost my homework book. I think I've put it into my bag, aaaa” ucapku sambil terus menerus mencarinya. “may i help you?” ucap Taku. “Yes, sure!” kataku. Aku berdua dengannya mencarinya semua barang ditasku sudah dikeluarkan tapi tidak ada! Seluruh kelas sudah kulihat tapi tak ketemu. Bagaimana ini???

Taku: “hey, try to remember where you put it”
Aku: “i think, I've put it into my bag this morning. and I do not know anymore”
Taku: “oh my...  then we have to what?  emh, i think you must to write this homework again tika-san.”
Tika: “i think you right. Thanks for helping”
Taku hanya tersenyum dan segera meningalkanku sendirian dikelas. Dia menyarankan ku untuk mengerjakan ulang tugas itu. Kurasa itu tidak mungkin. Waktunya tidak cukup, dan siang tugas itu harus dikumpulkan. 

Aku mencoba untuk mencari tugas itu di lokerku. Mungkin saja tertinggal di sana saat ku sedang mengganti baju. Dengan berlari aku menuju ke lokerku. SHOCK! Aku melihat Hendrik di depan lokerku!!!!!!!!!!!! “Apa dia sudah tau aku ini Mrs. Orange?” ucapku pelan. Aku terpkasa harus menghampirinya untuk mencari tugasku yang hilang itu. “Sorry” ucapku, sambil menunduk dan membuatnya mundur beberapa langkah dari depan lokerku. 

Aku membuka loker dan mengacak-ngacaknya untuk mencari tugas itu. Aku tidak mempedulikan dia ada dibelakangku atau tidak. Pokoknya aku harus menemukan tugas itu sekarang juga. “Sorry, apa ini buku milikmu?” tiba-tiba jantungku terasa seperti terhenti sesaat. ”Apa dia berbicara denganku?” ucapku dalam hati. Aku langsung menoleh kebelakang dan menguatkan diri untuk menatap matanya. Rasanya seperti meleleh. Kenapa harus dia yang aku suka?!!! “kau orang indonesia bukan? Apa ini milikmu?” ucapnya. Aku langsung melihat benda yang dipegangnya. 

AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA TERIMA KASIH TUHAN!!!! AKU MENCINTAIMU!!! Itu tugasku....! kenapa bisa ada ditangannya. Aku mengambil buku yang dipegangnya itu. “Terima kasih, kenapa kamu tau ini bukuku? Bagaimana bisa ditanganmu? Kau orang indonesia?” ucapku basa-basi. “Ya, tidak apa. Di buku itu tertera namamu” ucapnya dan aku pun terdiam. Bodohnya. “Aku menemukan buku ini di depan lokerku, dan aku melihat namamu tertera jelas di sisi atas ini” ucapnya sambil menunjuk label namaku dibuku itu. “Aku orang indonesia, asli. Kamu bisa melihat wajahku bukan?” ujarnya sambil menunjuk wajahnya sendiri dan tersenyum. 

Aku malu sekali. Rasanya ingin terbang dapat berbincang dengannya. Padahal aku sudah tau tentang dia. Dari namanya, nama orang tuanya, nama adiknya, statusnya, dan lain-lain dan aku hanya berbasa-basi agar dia bisa tetap berbincang denganku. Aku baru tersadar. “Kenapa buku ini bisa di depan loker dia ya? Apa tadi pagi aku menjatuhkannya disaat aku menatap namanya di lokernya itu ya?” pikirku. Aku melihat jam tangan dan ternyata sudah pukul 11:45 aku tertaget dan secara refleks kakiku berlari. Baru beberapa langkah aku tersadar aku sedang berbincang dengan hendik tadi, aku menoleh kebelakang dan tersenyum padanya. “Terima kasih banyak, lain waktu kita berbincang lagi” ucapku. “ya, aku menunggumu” ujarnya dan membalas senyumku dengan senyumannya yang manis itu. Setiap langkah ku menuju ruangan Mr. Kamamoto aku selalu mengingat senyumnya. Tiba-tiba aku teringat kata-katanya tadi. “aku menunggumu? Hah?” aku menghentikan langkahku dan menoleh kebelakang. “apa maksudnya???” aku langsung berlari lagi menuju ruangan Mr. Kamamoto. Akhirnya, tugasku selesai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan kirim Kritik Dan Sarannya^^)/ jangan Mengandung Sara Ya Kawan