Hari pertama aku masuk
sekolah...! kehidupan barupun dimulai. Sebenarnya aku tidak terlalu ingat jalan
menuju kampusku, aku memang bodoh. Aku sempat tersasar. Andaikan kak Ando dan
Kak Raya satu sekolah denganku. Untungnya aku membawa denah, haah rasanya
benar-benar seperti seorang turis yang tersesat.
Akhirya sampai kampus! Aku
melihat gedung sekolah tersebut. Yaah tak ada bedanya dengan sekolah-sekolah di
indonesia mungkin hanya kebersihan dan fasilitasnya saja yang berbeda. Dari
segi model bangunan indonesia tak kalah bagus dengan sekolah ini. Aku disapa
seorang wanita yang cukup umur dari ujung lorong. Dia menghampiriku. Entah
bagaimana dia mengetahui namaku. Tapi aku tak suka caranya dia memanggil
namaku. Yang kudengar dia memanggilku chika san, zhika-san, atau apa itu. Yah
biarkanlah. Dia berkata menggunakan bahasa inggris dengan cepat sekali. Aku
hampir tidak mengerti apa yang dikatakannya.
Dia menuntunku ke kelas di lantari
3. Rasanya menyebalkan sekali baru saja sampai disekolah yang letaknnya jauh
ini, sudah di ajak ke lantai 3. Rasanya kaki mau terbang. Kenapa sekolah
sekeren ini tidak memiliki lift atau eskalator???!!! Sesampainya di depan suatu
kelas, wanita itu menyuruhku masuk kelas, dan diapun segera pergi.
Aku masuk kelas. Waah aku
dapat kursi terdepan. Kenapa aku sejak duduk di bangku SD selalu mendapat kursi
paling depan?! Kenapa sampai kuliah pun mendapatkan kursi paling depan!!! Jam
pelajaran belum dimulai, aku melihat sekelilingku. Aku merasa aku seperti
secangkir kopi di tengah cangkir-cangkir berisi susu!!! “Ya tuhan, jangan
biarkan hambamu ini mengeluh” ucapku dalam hati. Di kelas aku hanya terdiam,
tidak seperti siswa-siswi lain yang saling berbincang. Tiba-tiba ada yang
mencolek pundakku dari belakang. Akupun menoleh kebelakang. Dia mengajak
berkenalan dan bersalaman denganku. Akhirnya aku mendapat teman baru.
Walaupun
hanya satu. Setidaknya punya lah. Dia bernama Vero, dia berasal dari Malaysia.
Kenapa harus malaysia? Kenapa bukan indonesia? Haaah, setidaknya ada anak dari
asia tenggara disini. Kesan pertama yang kulihat, kukira dia berasal dari china
atau taiwan, ternyata dari malaysia. Matanya itu, sangat sipit dan kecil.
Akhirnya salah satu guru masuk kedalam kelas. Suara yang sebelumnya gaduh pun
mulai tenang. Dia Mr. Harada dan dia yang akan mengajarkan pelajaran Anatomi
dikelasku. Hari pertama belum mulai ke pelajaran, hanya sekedar perkenalan
saja. Satu persatu murid disilahkan memperkenalkan diri dengan menggunakan 3
bahasa. Yang pertama bahasa jepang, inggris, dan bahasa masing-masing negara
atau tempat.
Giliranku memperkenalkan diri. Tiba-tiba aku gugup! Aku malah
mengucapkan “mampus dah” mereka semua hanya terdiam syukurlah mereka tidak
mengerti, mungkin hanya vero saja yang mengerti. Lalu aku memperkenalkan diri
dengan bahasa yang terbata-bata. Yah aku belum lancar dalam bahasa jepang.
Mungkin di indonesia warna kulitku masih bisa dibilang standarnya orang
indonesia. Hitam enggak, putih juga enggak. Tapi disini, aku merasa seperti
orang afrika
Bel berbunyi, setiap
siswa mulai keluar dari kelas. Aku ingin mengajak vero berkeliling sekolah ini,
tapi ketika aku lihat ke belakang, vero sudah keluar kelas. Haah menyebalkan
sekali. Aku pun berkeliling sendirian. Aku melihat ada kolam dan kebun yang
memang sengaja dibuat untuk keperluan sekolah ini. Aku tertarik dengan kolam
tersebut, langkah demi langkah aku pergi ke kola tersebut, “di sini tempatnya
bagus, tapi kenapa sepi ya?” ujarku, tiba-tiba aku melihat sesosok manusia
sedang bersender di sebuah pohon yang rindang. Aku mulai takut, aku kira itu
makhlu halus atau apa, tapi aku penasaran dan mencoba mendekat. Kakinya napak!
Dia bukan makhluk halus ternyata. Syukurlah. Aku secara perlahan melihat
wajahnya, dia pria!!!!!!!!!!!!!!!!!! Tadinya kukira dia wanita, karena
rambutnya sedikit panjang dan pirang kecoklatan.
Dia tampan! Sepertinya dia
bukan orang jepang. Mungkin dia orang china atau taiwan mungkin. Tapi kenapa
dia tiduran disini? Dia tidur? Pingsan? Atau??? Lalu aku tak mempedulikannya,
dan aku menoleh ke kolam. Banyak ikannya. Aku mencoba menoleh kebelakang untuk
melihat pria itu sekali lagi, tapi dia langsung tidak ada! Tiba-tiba aku merasa
bulu kuduk berdiri. Dan aku langsung berlari menuju koridor dekat kolam
tersebut. Bel berbunyi sekali lagi, aku tidak mengerti apa itu bel masuk
kekelas atau bel pulang? Suara belnya tidak ada bedanya dengan bel yang
pertama. Aku langsung bergegas ke lantai 3, rasanya gondok sekali. Kenapa tidak
ada lift! Aku jadi berkeringat sampai di kelas, yah setiap aku berkeringat
wajahku pasti akan kusam sekali. Sesampainya di kelas dan aku langsung duduk
ditempat dudukku. Aku menoleh kebelakang dan vero bertanya padaku “dari mana
saja?” ucapnya dengan logat melayunya tersebut. Aku hanya tersenyum tak
menjawabnya.
Tiba-tiba ada 4 orang
masuk ke kelasku. Sepertinya mereka seniorku. Aku tidak mengerti apa yang
mereka katakan. Bahasa mereka memang bahasa jepang tapi logatnya itu yang
membuat aku bingung. Mungkin kalau diumpamakan seperti orang batak di
indonesia. Ku kira begitu. Logat bahasa orang tokyo dan kansai memang berbeda.
Dan sekali lagi ada yang masuk ke kelasku, dia wanita yang tadi pagi
mengantarkanku ke kelas ini. Dia memanggilku. Aku mulai merasa gondok padanya.
Dia mengucapkan namaku dengan salah. Aku pun menjawab panggilan wanita tersebut
“Yes, Miss. I`m here”. Dan semua sisea menengok kearahku, dan aku pun menjadi
salting. Apa aku salah mengucapkan kata atau apa? Wanita itu menghampiriku. Dia
berkata kalau aku salah masuk kelas! Aku hanya terdiam dengan wajah kesal. Aku
membereskan bukuku kedalam tas, parahnya ketika aku mau keluar kelas. Senior
yang di depan kelas menyuruhku memperkenalkan diri di depan kelas! Menyebalkan
sekali! “Aku sudah memperkenalkan diri tadi” ocehan ku dalam hati. Aku lalu
memperkenalkan diriku dengan menggunakan bahasa jepang dan bahasa indonesia
saja. Ketika aku memperkenalkan diri dengan bahasa indonesia aku hanya berkata
“Selamat pagi kawan,sampai jumpa lagi lain waktu! Aku mencintaimu!” ucapku
sambil tersenyum tipis. Padahal dalam hatiku ingin tertawa dan aku langsung
pergi mengikuti wanita menyebalkan itu.
Aku pergi ke lantai 2 dan masuk kedalam
kelas yang paling pojok! Semua yang ada dikelas tersebut melihatku. Aku pun
hanya menunduk. Aku malu! Seorang pria muda yang berada di depan kelas
memanggilku “Tika-san, selamat datang” aku terkejut mendengar kata-katanya tersebut.
Aku lalu duduk di kursi yang kosong. Dan kursi itu di depan! KENAPA HARUS DI
DEPAN LAGI????!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan kirim Kritik Dan Sarannya^^)/ jangan Mengandung Sara Ya Kawan