Hai, saya tika, sebut
saja nama ku begitu karena itu nama panggilanku. Aku seorang pelajar yang
sangat suka berimajinasi. Harapanku adalah dapat sekolah di jepang! Amin!!!
Sebentar lagi UN! Harus
belajar giat supaya lulus!
“Tikaaaaaaaaaa, gak nyangka yah bentar lagi UN! rasanya baru
kelulusan SMP dan MOS SMA tau-tau sudah mau kelulusan lagi. Gak terasa banget”
Ucap salah satu teman sekelasku Icha. “3 tahun kita belajar dan ditentukan hanya beberapa
hari saja. Rasanya tidak adil” ucapku. “oh iya tik. Nanti les diundur kan?”
“diundur
kenapa?” “iya. Katanya guru yang ngajar les kita lagi sakit” “emangnya gak
ada guru yang lain yang bisa gantiin dia?” “oh iya juga ya tik? Gak
kepikiran” “Cari guru yang lain aja lah kalo dia gak bisa. Gak bisa di
ajak main-main kalau urusan UN kawan” “iya... rasanya stres kalau mikirin
UN” “makanya jangan dipikirin” “jangan gitu dong tik” “hahahaha”
“tinggal
beberapa hari. Kita masih sibuk buat persiapan UN. haah seharusnya kita itu
Refreshing biar otak seger pas UN. ya kan?” “iya tapi mau gimana lagi. Ini UN
bukan ujian kenaikan kelas haaaah” “liat ini deh tik. Ini buku tebel
banget. Setiap hari dibaca dan jawab satu per satu soal di dalemnya terus
setiap materi penting udah di hafalin mati-matian tapi pas UN tau-tau otak
nge-blank usaha bisa sia-sia” “jangan negative begitu. Ucapan itu doa cha” “naujubilah
naujubilah. Tapi tik...” “tapi apaan? Gara-gara ngomogin UN jadi merinding nih. Seharusnya
UN itu ditiadakan aja kenapa sih. Bikin siswa stres aja. Tahun kemarin aja
kakak kelas ada yang bunuh diri gara-gara mau melaksanakan UN udah stres duluan”
“kakak
kelas yang mana? Tik?” “kakak kelas waktu SMP hahaha” “yaelah tik
dikira kakak kelas kita” “bukan lah cha” “huuuu” “huuuu juga”
Seminggu kemudian. UN
sudah di depan mata. Tinggal beberapa menit lagi ujian pun akan dimulai.
Rasanya menegangkan! seakan berada di tengah medan tempur dan siap menyerang
musuh. Perjuangan 3 tahun ini ditentukan oleh beberapa hari saja. Jantung
berdetak kencang. Tak berhenti terucap doa setiap detik agar aku dapat lulus
dan mendapatkan nilai yang tinggi agar mempermudah mewujudkan impianku sekolah
di jepang aaaaaaaaaaaaaa
Hari-Hari bertempur sudah
selesai dan UN sudah berakhir. Tinggal menunggu pengumuman kelulusan. Tegang
rasanya. Tak kalah tegang seperti awal menghadapi ujian. Dan akhirnya
pengumuman kelulusan berada di tanganku.
Aku gugup sekali disaat akan membuka
hasil pengumuman ini. Dan di saat kubuka. AKU LULUS!!!! Wujud syukur kupanjatkan
kepada tuhan, tak sia-sia selama 4 bulan terakhir ini setiap hari aku begadang
sampai tengah malam untuk mempersiapkan ujian nasional ini. Sorak sorai dari
setiap siswa menyambut kelulusan mereka. Dan akhirnya acara perpisahan pun
dimulai. Mengharukan sekali acara perpisahan itu. Mungkin masa-masa ini gak
akan kulupakan. Tiba-tiba handphoneku berdering
Icha: “tikaaaaaaaaa”
Tika: “ya cha? Ada apa? Hehe”
Icha: “ciyeee yang
lulus... uhuk”
Tika: “iya nih nek. Terima
kasih ya allah. Gimana hasilnya cha? Memuaskan gak?”
Icha: “lumayan tik. Mau ngambil
kuliah atau mau cari kerja sampingan dulu tik?”
Tika: “gak tau ini. kalau
mau kuliah mau ngambil jurusan apa cha?”
Icha: “aaaaaa seneng
banget rasanya. Emh. Mau ngambil psikologi tik. Insyallah gua mau ngambil di UI”
Tika: “ciyeeeee calon
psikolog UI”
Icha: “doain ya tik. Sendirinya
masih terobsesi mau kuliah di jepang? Uhuk hihi”
Tika: “si nenek haha iya
nih doain yaaaaa”
Icha: “iya kawan...
semoga kita sukses yaw. Jangan lupain icha juga!”
Tika: “gak akan nenek
icha hehe”
Icha: “iya buyut.... eh
udah dulu ya... see you”
Tika: “yaaaaa”
AAAAAAA gak nyangka udah
kelulusan....!!!! sekarang harus berusaha lagi. Berusaha lebih maksimal untuk
mengambil cita-cita yang satu ini. biar jadi kenyataan dan bukan hanya
imanjinasi atau harapan belaka. Siiip.
Sekarang sudah jam 2
pagi, gak bisa tidur. Setiap hari hanya online di depan laptop. Liburan ini
membosankan. Ijazah pun belum keluar.
Akhir-akhir ini sibuk mencari informasi
tentang beasiswa di internet. Tapi entah kenapa persyaratannya begitu sulit. Sebelumnya
sudah mengatakan kepada kedua orang tua. Ingin sekali sekolah di jepang, dan
sepertinya mamah tidak setuju. Haaaaa. Karena nantinya akan tinggal sendirian
tanpa sanak saudara di negeri orang dan kenyataanya akupun seorang wanita. Harus
dituntut menjadi anak mandiri. Padahal sebelumnya aku bisa dibilang bukan anak
mandiri. Parah. Walaupun sepertinya mama tidak sepenuhnya setuju. Tapi bagi
papa it`s going OK asalkan bisa serius dan akan sukses papa mendukung
sepenuhnya. Thanks you so much papaaaaa.... setidaknya ada pendukung
Akhirnya ijazah keluar
juga,,, nilai cukup lumayan. Bisa dibilang sangat lumayan. Setelah berhari-hari
surfing di internet dan akhirnya menemukan program beasiswa sekolah keperawatan
dan kedokteran yang diadakan oleh salah satu perusahaan obat dari negara
matahari terbit tersebut.
Terobsesi banget. OK. Memberanikan diri untuk
mendaftar dan melaksanakan ujian tes tersebut.
Susah sekali. Ternyata apa
yang dipelajari dan yang ditanyakan dalam tes itu berbeda. Dan akhirnya hanya
bisa menjawab sepengetahuan saja. Jadi pesimis dengan hasil ujian kali ini.
sepertinya akan gagal.
TIDAAAAAAAAAAAK!!! HAAAH
KALI INI GAGAL. Aku gagal mendapatkan beasiswa itu! Firasat tepat sekali. Tapi kenapa harus aku
yang gagal?! Dari begitu banyaknya siswa yang mengikuti ujian untuk beasiswa
ini kenapa harus aku yang gagal!!! Kecewa berat. Ternyata bukan hanya aku yang
kecewa. Orang tua sepertinya juga kecewa. Tapi mau bagaimana lagi? Sudah
berusaha dengan semaksimal mungkin. Dan tetap tak bisa melawan orang-orang yang
memang terlahir jenius itu. Menyebalkan sekali. Baiklah kegagalan awal dari
keberhasilan bukan? Semangat!
Karena ujian itu dan gagal
mendapatkan beasiswa itu jujur aku jadi orang yang pendiam. Apa seperti tampak
putus asa? Aku pun tidak tahu. Selera makan selalu hilang dan lebih suka
mengurung di kamar memikirkan apa saja yang terlintas di otak. Sepertinya orang
tuaku merespon apa yang kulakukan. Menurut mereka aku seperti orang yang memang
benar-benar putus asa. Sama sekali tidak ada gairah hidup. Padahal mereka
salah. Aku hanya berdiam diri memikirkan
apa rencana yang akan ku lakukan kedepan, karena apa yang sudang ditargetkan sebelumnya
tidak tercapai. Mereka terlalu berburuk sangka. Entah apa yang mereka pikirkan.
Sudah 3 hari lebih suka
mengurung diri di kamar dan mencoret-coret kertas dengan daftar-daftar apa yang
akan dilakukan dan apa yang ingin dicapai. Menggunting setiap gambar pemandangan
yang ada dikalender rumah yang sudah tak terpakai, dan menpempelkannya di
lemari baju. Aku berkata “Suatu saat aku akan pergi ke setiap negara ini! Aku
tahu, Tuhan bukannya tidak mendengar doa-doaku, semua ini hanya sedang dalam
tahap proses! Aku yakin!”. Entah kenapa, akhir-akhir ini aku menjadi seperti
orang gila yang berbicara dengan kertas-kertas.
“Tikaaaa, Tikaaaa” mamah
memanggilku, akupun segera keluar kamar. Sepertinya akan ada pembicaraan
serius. Suasananya canggung sekali. Tiba-tiba jantung berdetak kencang, firasat
dan pikira-pikiran aneh mulai muncul di otakku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan kirim Kritik Dan Sarannya^^)/ jangan Mengandung Sara Ya Kawan