Dan akhirnya pesan itu
aku baca juga. >> Mrs. Orange??? Of course J ah we have ever know before??? << aku
bingung harus membalas apa. Lebih baik aku balas atau tidak ya? Aku bingung.
Aku mencoba mengetik beberapa kata... >> Emmmh, i dont know what i must
to said for you. I know all about you. And... i think you never know about
me... so hard to say... K<< dan tanpa
disengaja aku menekan tanda SEND... OK sudah terkirim. Aku hanya terdiam di
depan layar monitor. “Kenapa langsung kekiriiiiiiim???!!!!” dan akhirnya aku
membuka pesan dari adikku. >>haha<< maksudnya apa dia mengirim
beberapa teks seperti itu? Dan aku hanya membalas >>apa ada yang salah?
Kamu tertawa akan sesuatu atau kau sedang mengejek?” tanpa ragu aku langsung
megirim pesan itu. Aku kaget ketika ada email masuk lagi. “Siapa lagi ini?”
ucapku dalam hati. Hendrik? cepat sekali dia membalasnya. >>complicated K are you my fans? Haha JK<< aaah??? JK? Apa
JK? Apa Just Kidding maksudnya? Saat aku akan membalas emailnya itu. Tiba-tiba
kotak dialaog muncul. Dia mengajakku chatting... Oh My... baru saja aku akan
belajar melupakannya tapi sekarang dia sedang mengajakku mengobrol!
Hendrik_ST: Hai J are you busy?
Saya: No. I`m not...
why???
Hendrik_ST: i just want to chatting with you now
Saya: Oh ya? OK J
Hendrik_ST: seriously...
who are you???
Saya: What you think???
Hendrik_ST: i`m so
embitered with you K
Saya: Really? So happy to
hear that... haha J
Hendrik_ST: are you one
of my friends?
Saya: yup
Hendrik_ST: if that true,
why you must hide your identity??? What your motive?
Saya: i just have one a
motived... and i think i`ll to saying to you in a nick of time J
Hendrik_ST: wow... you
success make me angered... (y)
Saya: Thank you J
Hendrik_ST: thanks for
the time... i`ll offline to do work my homework... see you next time Mrs.
Orange ;)
Saya: OK. See you next
time. J
Dan akhirnya dia offline.
Aku berhasil membuatnya penasaran. Aku tersenyum sendiri di depan notebookku.
Seperti orang bodoh. Baterai notebookku lemah. Aku mencari kabel charging
notebookku. Dan ternyata ada di dalam lemari. “ah Handphoneku disini rupanya”
aku menemukan handphoneku. Dan mengangkatnya tinggi-tinggi. Dan aku mematikan notebookku
dan membiarkannya dalam kondisi mengisi baterai. Aku mencium-cium handphoneku
itu.
Aku melihat jam ternyata
sudah sore. Cepat sekali hari ini berlalu. Aku berbaring di kasurku dan
menyalakan handphoneku. Emh,,, banyak sekali SMS yang masuk. 35 Pesan. Sebagian
besar dari Vero dan dari teman sekelasku. aku membuka salah satu sms darinya
itu. Dan ternyata hampir semua dari sms itu dia menanyakan aku sedang berada
dimana? Sedang apa? Dan hal-hal lainnya. Aku tidak membalasnya dan segera
menghapus sms-smsnya itu. Dan aku hanyam mengirimnya 1 sms berisikan tanda
senyum. Haa setidaknya kau membalas smsnya walaupun Cuma 1.
Aku membuka buku untuk
belajar kembali. “Aku harus hafal semua nama anatomi tubuh ini!!!” teriakku
dalam kamar. Tok tok tok kak Raya mengetuk pintu kamarku. Dan aku membukanya.
“Ando belum pulang???” “aku tidak tahu kak. Dari tadi aku di dalam kamar”
“kemana dia? Sudah malam dia belum pulang” “sudah malam kak? Ini kan masih
so...” aku melihat jam di handphoneku ternyata sudah jam 11 malam! “jam dinding
kamarku mati rupanya hehe” ucapku sambil tertawa tipis. “aku kira masih sore
kak. Ternyata sudah malam ya? Memangnya kak Ando kemana?” ucapku dan kak Raya
duduk di kasurku. “tidak tahu. Tadi sudah kucoba beberapa kali menghubungi
telfonnya tapi tidak di angkat. Dan sekarang aku sedang mencoba menghubunginya
sekali lagi tapi handphonenya tidak aktif” kak Raya mulai panik dan cemas. Yah
inilah kami. Jika salah satu dari kami pulang malam dan tak ada kabar kami jadi
was-was. Kami saling peduli antara satu dengan yang lain. Seperti keluarga.
“sudah kau coba hubungi teman-temannya kak?” “belum... aku tidak tahu nomor
teman-temannya. Setahu ku. Dia jarang mempunyai teman di kampus karena dia
pendiam”. Tiba-tiba aku teringat kejadian tadi siang. “Jangan-jangan dia....”
“kamu jangan berfikiran negatif begitu! Kau membuatku takut” “bukannya aku
menakuti kak...” kami berdua menjadi cemas. Tiba-tiba suara bel rumah berbunyi.
Kami berdua langsung berlari menuju depan pintu. “Kak Andooo” ucapku. Aku dan kak
Raya merasa lega dan beruntung. “What happened?” kak ando sepertinya bingung.
Aku dan Kak Raya tertawa serentak. Kami mendorong kak Ando ke sofa. Kak Raya
menanyakan padanya apa yang terjadi dan kenapa dia pulang malam. Ternyata dia
pulang malam karena dia ketiduran di perpustakaan. Konyol sekali. Aku belum
merasa legaaaaaaaaaa... jika bukan kak Ando, dan Hendrik... sekarang tinggal
Musashi yang belum kuketahui kabarnya.
Semalam tidak bisa tidur
dengan tenang. Aku merasa bersalah.......................! haaah... sudah 2 hari aku tidak mendapatkan tidur yang
nyenyak. Sesampainya disekolah aku mencari musashi kun. “Semoga yang kemarin
bukan dia” aku mencoba ke kelasnya dan melihat dari depan kelasnya. Tidak ada
dia. Seingatku dia pernah mengatakan dia mengikuti sebuah club aktivis. Aku
mencoba ke kelas perkumpulan anggota aktivis. Ramai sekali disini. Aku tidak
melihatnya. Aku mencoba mencarinya ke belakang sekolah tapi dia tetap tidak
ada. Bel pertanda pelajaran akan dimulai pun berbunyi. Aku memutuskan untuk
kembali ke kelas. Selama pelajaran aku tidak dapat konsentrasi ke pelajaran.
Mengganggu sekali. Aku berusaha fokus ke pelajaran. Walaupun aku tidak bisa
paham seluruh dari pelajaran yang sedang diajarkan. Setidaknya aku bisa
memahami pelajaran dan tindakan-tindakan yang akan dilakukan di rumah sakit
nanti.
Bel istirahat sudah
berbunyi. Hampir semua siswa pergi keluar kelas. Aku pun pergi ke kelas Musahi
kkun sekali lagi. Tidak ada. Aku mencoba bertanya pada salah seorang teman
sekelasnya. Dia tidak tahu dan katanya mungkin dia sedang di club. Setelah
mendengar perkataan dari salah satu temannya itu aku langsung berlari ke
ruangan club tersebut. Ramai sekali. “Kenapa club ini selalu ramai? Apa tidak
apa tidak mengikuti pelajaran demi club ini?” pikirku. Aku bertanya pada
seorang anggota club yang akan keluar dari ruangan itu. Dan ternyata dia masuk
sekolah. Haaah rasanya hatiku menjadi meleleh seperti es yang terkena sinar
matahari terik. Syukurlah ternyata bukan dia. Dan aku segera kembali ke
kelasku.
Bel pelajaran selanjutnya
pun dimulai. Ternyata hari ini akan ada praktek mendadak. Kami diuji dan
mempraktekan apa yang sudah dipelajari. Baiklah. Aku segera pergi ke loker
untuk mengambil jas prkatek. Otopsi mayat! Ya tuhan... setiap meja praktek
disediakan masing-masing 1 mayat manusia. Dan dalam satu meja praktek ada 5
orang. Dan didalam ruangan ini ada 10 meja praktek tapi yang kami gunakan hanya
7 meja praktek. Oke. Aku harus tahan dengan semua ini. awalanya aku merasa
takut. Tapi aku harus mengahadapinya. Awal aku masuk ruangan ini aku merasa
ruangan ini sangat aneh. Hawanya sungguh berbeda. Aku selalu berdoa dalam hati.
Dan sekarang kami sedang mempelajari tentang pernafasan. Sebelumnya kami diberi
instruksi-instruksi sebelum melakukan praktek. Dan kami harus membedah mayat
ini. setiap anggota kelompok diberi tugas masing-masing. Dan aku mendapat tugas
mengambil organ Alveous. Aku sempat takut. Salah satu teman sekelasku. Margaret
dia berasal dari Portugal. Dia terus-menerus muntah dan dia dibawa ke ruangan
kesehatan. Mungkin dia tidak tahan dengan aroma disini. Aroma formalin sangat
menyengat disini. Pembedahan dimulai.
Aku sudah mendapatkan organ Alveolus. Aku mencoba meremasnya dengan
pelan. Teksturnya seperti spons. Aku tidak percaya yang aku pegang ini adalah
organ manusia. Kami dituntut untuk mengamati dan akan mendiskusikannya. Setelah
semua yang kami lakukan disini selesai dan jam pelajaran sudah habis. Kami membereskan
alat-alat yang dipakai. Dan kami kembali ke kelas. Badanku menjadi bau aneh. Walaupun
tanganku dalam praktek menggunakan handscoon dan sudah cuci tangan tetap saja
tanganku masih beraroma ruangan tadi. Badanku juga. Aku sempat tidak kuat
dengan aroma badanku sendiri. Semua siswa di kelas ini beraroma formalin!!!!
Dan senseipun masuk kelas. Kami disuruh untuk mendiskusikan apa yang sudah kami
pelajari dan amati praktek tadi. Setelah berdiskusi kami membuka forum untuk
saling bertanya dan menjawab. Temanku saling berdebat dalam forum ini. dan
forum ini menjadi seru. Bel bunyi pertanda pulang sudah berdering. Kami pun
siap-siap untuk pulang. Sebelum pulang kami diberi tugas untuk mencatat apa
saja yang sudah kami lakukan dan hasil pengamatan yang kami pelajari. Semua
siswa kelas ini bersorai... kelas ini menjadi ramai sekali.
Sudah sore. Aku kembali
ke loker untuk mengambil jas lab dan aku akan segera membawanya ke laundry.
Sepanjang jalan aku ingin merasa muntah dengan aroma jas lab punyaku ini.
padahal sudah kumasukan kedalam plastik dan kututup rapat. Tiba-tiba dari
belakang ada yang memukul pundakku. Aku menoleh ke belakanga dan ternyata
Musashi-kun. Aku tersenyum padanya syukurlah ternyata dia benar-benar bukan
orang yang terkena kecelakaan waktu itu. “mmh, kamu bau sekali...” ucapnya
dengan menutup hidungnya. “jangan meledekku. Besok kamu juga akan bau seperti
ini!” “kamu sudah praktek? Bagaimana rasanya?” “kamu akan rasakan sendiri nanti”
“hahahaha aku sudah tau seperti apa rasanya” ucapnya sambil tersenyum.
Tak sadar sudah sampai
rumah dan aku masih mengobrol denganya. “kamu mau mampir sebentar?” “tidak
perlu. Kita terlalu asyik berbincang sampai tak sadar sudah sampai rumahmu.
Setidaknya aku mengantarmu sampai rumah dengan selamat” ucapnya sambil
tersenyum. Entah kenapa aku menjadi berdebar-debar. Dia melambaikan tangannya
tak sadar aku sudah mengangkat tangan dan melambaikan tanganku. Aku merasa ada
sesuatu yang aneh ketika melihat punggungnya itu dan akhirnya sampai tak
terlihat lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan kirim Kritik Dan Sarannya^^)/ jangan Mengandung Sara Ya Kawan