Hari ini hujan... sungguh
tak terduga jika akan turun hujan sederas ini. Aku berlari menuju kesekolah.
Aku terlambat!!! Hari ini aku bangun kesiangan karena semalam harus
menyelesaikan tugas yang menumpuk dan tugas itu harus diserahkan kepada sensei
sekarang juga! Sampai di depan kelas.
Lelah sekali rasanya. Nafasku
tersengah-sengah karena aku harus berlari ke kelas. Badanku basah kuyup. Aku
mencoba mengetuk pintu dan membuka pintu secara perlahan. Memalukan sekali.
Seluruh siswa di kelas menatapku. Pelajaran sudah dimulai. Ya tuhan, Mr.
Kamamoto melihatku dengan tajam dari tempat dia berdiri. Dia menghampiriku. Aku
hanya terdiam dan menunduk. Aku berharap semoga dia tidak menyuruhku keluar
kelas. Dan pada akhirnya tetap saja dia menyuruhku keluar kelas.
Itu yang tidak
kuharapkan sama sekali! Akupun keluar kelas. Aku terdiam sesaat di depan pintu
kelas. “kenapa hari ini aku begitu sial” ucapku dalam hati. Tiba-tiba pintu
terbuka, dan aku menoleh kebelakang. “Mr. Kamamoto?” kataku. Dia menyuruhku
untuk mengganti baju yang aku kenakan karena basah dan membasahi lantai
koridor, katanya jika aku sudah mengganti bajuku yang basah aku di izinkan
untuk masuk kelas.
Aku bergegas ke lokerku. Untung saja. Aku menyimpan beberapa
pakaian di lokerku. Ternyata bermanfaat juga. “kenapa hari ini diawali dengan
kejadian seperti ini? Masih pagi saja sudah seperti ini. Apa yang akan terjadi
nanti siang ya?” keluhku. Aku mempercepat langkahku menuju lokerku. Tiba-tiba
langkahku terhenti di depan salah satu loker milik mahasiswa disini. “ini loker
milik hendrik, sudah beberapa hari ini aku tidak melihatnya” aku menatap
secarik kertas yang tertempel di loker hendrik yang bertulis namanya. Aku
langsung meninggalkan loker miliknya itu dan segera ke loker milikku.
Kusut. Baju ini kusut.
Aku menatap baju itu. “aku harus begegas”. Setelah mengganti baju. aku langsung
berlari menuju kelas. Dan aku segera duduk dan mengikuti pelajaran yang sedang
berlangsung. Bel berbunyi nyaring. Setiap murid pun berhamburan meninggalkan
kelas. Aku masih duduk dikursiku. Aku sibuk mencari tugas yang sudah kukerjakan
semalam. Semua barang yanga ada di tasku pun aku keluarkan semua. “kemana
tugasku?!!!! Apa tertinggal?” aku berteriak histeris di kelas. Salah satu teman
sekelasku menghampiriku. “what happend?” ujar Taku teman sekelasku. “I lost my
homework book. I think I've put it into my bag, aaaa” ucapku sambil terus
menerus mencarinya. “may i help you?” ucap Taku. “Yes, sure!” kataku. Aku
berdua dengannya mencarinya semua barang ditasku sudah dikeluarkan tapi tidak
ada! Seluruh kelas sudah kulihat tapi tak ketemu. Bagaimana ini???
Taku: “hey, try to
remember where you put it”
Aku: “i think, I've put
it into my bag this morning. and I do not know anymore”
Taku: “oh my... then we have to what? emh, i think you must to write this homework
again tika-san.”
Tika: “i think you right.
Thanks for helping”
Taku hanya tersenyum dan
segera meningalkanku sendirian dikelas. Dia menyarankan ku untuk mengerjakan
ulang tugas itu. Kurasa itu tidak mungkin. Waktunya tidak cukup, dan siang
tugas itu harus dikumpulkan.
Aku mencoba untuk mencari tugas itu di lokerku.
Mungkin saja tertinggal di sana saat ku sedang mengganti baju. Dengan berlari
aku menuju ke lokerku. SHOCK! Aku melihat Hendrik di depan lokerku!!!!!!!!!!!!
“Apa dia sudah tau aku ini Mrs. Orange?” ucapku pelan. Aku terpkasa harus
menghampirinya untuk mencari tugasku yang hilang itu. “Sorry” ucapku, sambil
menunduk dan membuatnya mundur beberapa langkah dari depan lokerku.
Aku membuka
loker dan mengacak-ngacaknya untuk mencari tugas itu. Aku tidak mempedulikan
dia ada dibelakangku atau tidak. Pokoknya aku harus menemukan tugas itu
sekarang juga. “Sorry, apa ini buku milikmu?” tiba-tiba jantungku terasa
seperti terhenti sesaat. ”Apa dia berbicara denganku?” ucapku dalam hati. Aku
langsung menoleh kebelakang dan menguatkan diri untuk menatap matanya. Rasanya
seperti meleleh. Kenapa harus dia yang aku suka?!!! “kau orang indonesia bukan?
Apa ini milikmu?” ucapnya. Aku langsung melihat benda yang dipegangnya.
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA TERIMA KASIH TUHAN!!!! AKU MENCINTAIMU!!! Itu
tugasku....! kenapa bisa ada ditangannya. Aku mengambil buku yang dipegangnya
itu. “Terima kasih, kenapa kamu tau ini bukuku? Bagaimana bisa ditanganmu? Kau
orang indonesia?” ucapku basa-basi. “Ya, tidak apa. Di buku itu tertera namamu”
ucapnya dan aku pun terdiam. Bodohnya. “Aku menemukan buku ini di depan
lokerku, dan aku melihat namamu tertera jelas di sisi atas ini” ucapnya sambil
menunjuk label namaku dibuku itu. “Aku orang indonesia, asli. Kamu bisa melihat
wajahku bukan?” ujarnya sambil menunjuk wajahnya sendiri dan tersenyum.
Aku
malu sekali. Rasanya ingin terbang dapat berbincang dengannya. Padahal aku
sudah tau tentang dia. Dari namanya, nama orang tuanya, nama adiknya,
statusnya, dan lain-lain dan aku hanya berbasa-basi agar dia bisa tetap
berbincang denganku. Aku baru tersadar. “Kenapa buku ini bisa di depan loker
dia ya? Apa tadi pagi aku menjatuhkannya disaat aku menatap namanya di lokernya
itu ya?” pikirku. Aku melihat jam tangan dan ternyata sudah pukul 11:45 aku
tertaget dan secara refleks kakiku berlari. Baru beberapa langkah aku tersadar
aku sedang berbincang dengan hendik tadi, aku menoleh kebelakang dan tersenyum
padanya. “Terima kasih banyak, lain waktu kita berbincang lagi” ucapku. “ya,
aku menunggumu” ujarnya dan membalas senyumku dengan senyumannya yang manis
itu. Setiap langkah ku menuju ruangan Mr. Kamamoto aku selalu mengingat
senyumnya. Tiba-tiba aku teringat kata-katanya tadi. “aku menunggumu? Hah?” aku
menghentikan langkahku dan menoleh kebelakang. “apa maksudnya???” aku langsung
berlari lagi menuju ruangan Mr. Kamamoto. Akhirnya, tugasku selesai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan kirim Kritik Dan Sarannya^^)/ jangan Mengandung Sara Ya Kawan