Senin, 11 Juni 2012

Part 4 - Kehidupan Yang Baru Akan Dimulai. Dan Aku Bertemu Dengannya!


Hari pertama aku masuk sekolah...! kehidupan barupun dimulai. Sebenarnya aku tidak terlalu ingat jalan menuju kampusku, aku memang bodoh. Aku sempat tersasar. Andaikan kak Ando dan Kak Raya satu sekolah denganku. Untungnya aku membawa denah, haah rasanya benar-benar seperti seorang turis yang tersesat. 

Akhirya sampai kampus! Aku melihat gedung sekolah tersebut. Yaah tak ada bedanya dengan sekolah-sekolah di indonesia mungkin hanya kebersihan dan fasilitasnya saja yang berbeda. Dari segi model bangunan indonesia tak kalah bagus dengan sekolah ini. Aku disapa seorang wanita yang cukup umur dari ujung lorong. Dia menghampiriku. Entah bagaimana dia mengetahui namaku. Tapi aku tak suka caranya dia memanggil namaku. Yang kudengar dia memanggilku chika san, zhika-san, atau apa itu. Yah biarkanlah. Dia berkata menggunakan bahasa inggris dengan cepat sekali. Aku hampir tidak mengerti apa yang dikatakannya. 

Dia menuntunku ke kelas di lantari 3. Rasanya menyebalkan sekali baru saja sampai disekolah yang letaknnya jauh ini, sudah di ajak ke lantai 3. Rasanya kaki mau terbang. Kenapa sekolah sekeren ini tidak memiliki lift atau eskalator???!!! Sesampainya di depan suatu kelas, wanita itu menyuruhku masuk kelas, dan diapun segera pergi.

Aku masuk kelas. Waah aku dapat kursi terdepan. Kenapa aku sejak duduk di bangku SD selalu mendapat kursi paling depan?! Kenapa sampai kuliah pun mendapatkan kursi paling depan!!! Jam pelajaran belum dimulai, aku melihat sekelilingku. Aku merasa aku seperti secangkir kopi di tengah cangkir-cangkir berisi susu!!! “Ya tuhan, jangan biarkan hambamu ini mengeluh” ucapku dalam hati. Di kelas aku hanya terdiam, tidak seperti siswa-siswi lain yang saling berbincang. Tiba-tiba ada yang mencolek pundakku dari belakang. Akupun menoleh kebelakang. Dia mengajak berkenalan dan bersalaman denganku. Akhirnya aku mendapat teman baru. 

Walaupun hanya satu. Setidaknya punya lah. Dia bernama Vero, dia berasal dari Malaysia. Kenapa harus malaysia? Kenapa bukan indonesia? Haaah, setidaknya ada anak dari asia tenggara disini. Kesan pertama yang kulihat, kukira dia berasal dari china atau taiwan, ternyata dari malaysia. Matanya itu, sangat sipit dan kecil. Akhirnya salah satu guru masuk kedalam kelas. Suara yang sebelumnya gaduh pun mulai tenang. Dia Mr. Harada dan dia yang akan mengajarkan pelajaran Anatomi dikelasku. Hari pertama belum mulai ke pelajaran, hanya sekedar perkenalan saja. Satu persatu murid disilahkan memperkenalkan diri dengan menggunakan 3 bahasa. Yang pertama bahasa jepang, inggris, dan bahasa masing-masing negara atau tempat. 

Giliranku memperkenalkan diri. Tiba-tiba aku gugup! Aku malah mengucapkan “mampus dah” mereka semua hanya terdiam syukurlah mereka tidak mengerti, mungkin hanya vero saja yang mengerti. Lalu aku memperkenalkan diri dengan bahasa yang terbata-bata. Yah aku belum lancar dalam bahasa jepang. Mungkin di indonesia warna kulitku masih bisa dibilang standarnya orang indonesia. Hitam enggak, putih juga enggak. Tapi disini, aku merasa seperti orang afrika
Bel berbunyi, setiap siswa mulai keluar dari kelas. Aku ingin mengajak vero berkeliling sekolah ini, tapi ketika aku lihat ke belakang, vero sudah keluar kelas. Haah menyebalkan sekali. Aku pun berkeliling sendirian. Aku melihat ada kolam dan kebun yang memang sengaja dibuat untuk keperluan sekolah ini. Aku tertarik dengan kolam tersebut, langkah demi langkah aku pergi ke kola tersebut, “di sini tempatnya bagus, tapi kenapa sepi ya?” ujarku, tiba-tiba aku melihat sesosok manusia sedang bersender di sebuah pohon yang rindang. Aku mulai takut, aku kira itu makhlu halus atau apa, tapi aku penasaran dan mencoba mendekat. Kakinya napak! Dia bukan makhluk halus ternyata. Syukurlah. Aku secara perlahan melihat wajahnya, dia pria!!!!!!!!!!!!!!!!!! Tadinya kukira dia wanita, karena rambutnya sedikit panjang dan pirang kecoklatan. 

Dia tampan! Sepertinya dia bukan orang jepang. Mungkin dia orang china atau taiwan mungkin. Tapi kenapa dia tiduran disini? Dia tidur? Pingsan? Atau??? Lalu aku tak mempedulikannya, dan aku menoleh ke kolam. Banyak ikannya. Aku mencoba menoleh kebelakang untuk melihat pria itu sekali lagi, tapi dia langsung tidak ada! Tiba-tiba aku merasa bulu kuduk berdiri. Dan aku langsung berlari menuju koridor dekat kolam tersebut. Bel berbunyi sekali lagi, aku tidak mengerti apa itu bel masuk kekelas atau bel pulang? Suara belnya tidak ada bedanya dengan bel yang pertama. Aku langsung bergegas ke lantai 3, rasanya gondok sekali. Kenapa tidak ada lift! Aku jadi berkeringat sampai di kelas, yah setiap aku berkeringat wajahku pasti akan kusam sekali. Sesampainya di kelas dan aku langsung duduk ditempat dudukku. Aku menoleh kebelakang dan vero bertanya padaku “dari mana saja?” ucapnya dengan logat melayunya tersebut. Aku hanya tersenyum tak menjawabnya.

Tiba-tiba ada 4 orang masuk ke kelasku. Sepertinya mereka seniorku. Aku tidak mengerti apa yang mereka katakan. Bahasa mereka memang bahasa jepang tapi logatnya itu yang membuat aku bingung. Mungkin kalau diumpamakan seperti orang batak di indonesia. Ku kira begitu. Logat bahasa orang tokyo dan kansai memang berbeda. Dan sekali lagi ada yang masuk ke kelasku, dia wanita yang tadi pagi mengantarkanku ke kelas ini. Dia memanggilku. Aku mulai merasa gondok padanya. Dia mengucapkan namaku dengan salah. Aku pun menjawab panggilan wanita tersebut “Yes, Miss. I`m here”. Dan semua sisea menengok kearahku, dan aku pun menjadi salting. Apa aku salah mengucapkan kata atau apa? Wanita itu menghampiriku. Dia berkata kalau aku salah masuk kelas! Aku hanya terdiam dengan wajah kesal. Aku membereskan bukuku kedalam tas, parahnya ketika aku mau keluar kelas. Senior yang di depan kelas menyuruhku memperkenalkan diri di depan kelas! Menyebalkan sekali! “Aku sudah memperkenalkan diri tadi” ocehan ku dalam hati. Aku lalu memperkenalkan diriku dengan menggunakan bahasa jepang dan bahasa indonesia saja. Ketika aku memperkenalkan diri dengan bahasa indonesia aku hanya berkata “Selamat pagi kawan,sampai jumpa lagi lain waktu! Aku mencintaimu!” ucapku sambil tersenyum tipis. Padahal dalam hatiku ingin tertawa dan aku langsung pergi mengikuti wanita menyebalkan itu. 

Aku pergi ke lantai 2 dan masuk kedalam kelas yang paling pojok! Semua yang ada dikelas tersebut melihatku. Aku pun hanya menunduk. Aku malu! Seorang pria muda yang berada di depan kelas memanggilku “Tika-san, selamat datang” aku terkejut mendengar kata-katanya tersebut. Aku lalu duduk di kursi yang kosong. Dan kursi itu di depan! KENAPA HARUS DI DEPAN LAGI????!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan kirim Kritik Dan Sarannya^^)/ jangan Mengandung Sara Ya Kawan