Senin, 11 Juni 2012

Part 1 - LULUS UN TAPI... KENAPA HARUS GAGAL YANG INI???


Hai, saya tika, sebut saja nama ku begitu karena itu nama panggilanku. Aku seorang pelajar yang sangat suka berimajinasi. Harapanku adalah dapat sekolah di jepang! Amin!!!
Sebentar lagi UN! Harus belajar giat supaya lulus! 

Tikaaaaaaaaaa, gak nyangka yah bentar lagi UN! rasanya baru kelulusan SMP dan MOS SMA tau-tau sudah mau kelulusan lagi. Gak terasa banget” Ucap salah satu teman sekelasku Icha. “3 tahun kita belajar dan ditentukan hanya beberapa hari saja. Rasanya tidak adil” ucapku. “oh iya tik. Nanti les diundur kan?” “diundur kenapa?” “iya. Katanya guru yang ngajar les kita lagi sakit” “emangnya gak ada guru yang lain yang bisa gantiin dia?” “oh iya juga ya tik? Gak kepikiran” “Cari guru yang lain aja lah kalo dia gak bisa. Gak bisa di ajak main-main kalau urusan UN kawan” “iya... rasanya stres kalau mikirin UN” “makanya jangan dipikirin” “jangan gitu dong tik” “hahahaha” “tinggal beberapa hari. Kita masih sibuk buat persiapan UN. haah seharusnya kita itu Refreshing biar otak seger pas UN. ya kan?” “iya tapi mau gimana lagi. Ini UN bukan ujian kenaikan kelas haaaah” “liat ini deh tik. Ini buku tebel banget. Setiap hari dibaca dan jawab satu per satu soal di dalemnya terus setiap materi penting udah di hafalin mati-matian tapi pas UN tau-tau otak nge-blank usaha bisa sia-sia” “jangan negative begitu. Ucapan itu doa cha” “naujubilah naujubilah. Tapi tik...” “tapi apaan? Gara-gara ngomogin UN jadi merinding nih. Seharusnya UN itu ditiadakan aja kenapa sih. Bikin siswa stres aja. Tahun kemarin aja kakak kelas ada yang bunuh diri gara-gara mau melaksanakan UN udah stres duluan” “kakak kelas yang mana? Tik?” “kakak kelas waktu SMP hahaha” “yaelah tik dikira kakak kelas kita” “bukan lah cha” “huuuu” “huuuu juga

Seminggu kemudian. UN sudah di depan mata. Tinggal beberapa menit lagi ujian pun akan dimulai. Rasanya menegangkan! seakan berada di tengah medan tempur dan siap menyerang musuh. Perjuangan 3 tahun ini ditentukan oleh beberapa hari saja. Jantung berdetak kencang. Tak berhenti terucap doa setiap detik agar aku dapat lulus dan mendapatkan nilai yang tinggi agar mempermudah mewujudkan impianku sekolah di jepang aaaaaaaaaaaaaa

Hari-Hari bertempur sudah selesai dan UN sudah berakhir. Tinggal menunggu pengumuman kelulusan. Tegang rasanya. Tak kalah tegang seperti awal menghadapi ujian. Dan akhirnya pengumuman kelulusan berada di tanganku. 

Aku gugup sekali disaat akan membuka hasil pengumuman ini. Dan di saat kubuka. AKU LULUS!!!! Wujud syukur kupanjatkan kepada tuhan, tak sia-sia selama 4 bulan terakhir ini setiap hari aku begadang sampai tengah malam untuk mempersiapkan ujian nasional ini. Sorak sorai dari setiap siswa menyambut kelulusan mereka. Dan akhirnya acara perpisahan pun dimulai. Mengharukan sekali acara perpisahan itu. Mungkin masa-masa ini gak akan kulupakan. Tiba-tiba handphoneku berdering

Icha: “tikaaaaaaaaa”
Tika: “ya cha? Ada apa? Hehe”
Icha: “ciyeee yang lulus... uhuk”
Tika: “iya nih nek. Terima kasih ya allah. Gimana hasilnya cha? Memuaskan gak?”
Icha: “lumayan tik. Mau ngambil kuliah atau mau cari kerja sampingan dulu tik?”
Tika: “gak tau ini. kalau mau kuliah mau ngambil jurusan apa cha?”
Icha: “aaaaaa seneng banget rasanya. Emh. Mau ngambil psikologi tik. Insyallah gua mau ngambil di UI”
Tika: “ciyeeeee calon psikolog UI”
Icha: “doain ya tik. Sendirinya masih terobsesi mau kuliah di jepang? Uhuk hihi”
Tika: “si nenek haha iya nih doain yaaaaa”
Icha: “iya kawan... semoga kita sukses yaw. Jangan lupain icha juga!”
Tika: “gak akan nenek icha hehe”
Icha: “iya buyut.... eh udah dulu ya... see you”
Tika: “yaaaaa”

AAAAAAA gak nyangka udah kelulusan....!!!! sekarang harus berusaha lagi. Berusaha lebih maksimal untuk mengambil cita-cita yang satu ini. biar jadi kenyataan dan bukan hanya imanjinasi atau harapan belaka. Siiip.
Sekarang sudah jam 2 pagi, gak bisa tidur. Setiap hari hanya online di depan laptop. Liburan ini membosankan. Ijazah pun belum keluar. 

Akhir-akhir ini sibuk mencari informasi tentang beasiswa di internet. Tapi entah kenapa persyaratannya begitu sulit. Sebelumnya sudah mengatakan kepada kedua orang tua. Ingin sekali sekolah di jepang, dan sepertinya mamah tidak setuju. Haaaaa. Karena nantinya akan tinggal sendirian tanpa sanak saudara di negeri orang dan kenyataanya akupun seorang wanita. Harus dituntut menjadi anak mandiri. Padahal sebelumnya aku bisa dibilang bukan anak mandiri. Parah. Walaupun sepertinya mama tidak sepenuhnya setuju. Tapi bagi papa it`s going OK asalkan bisa serius dan akan sukses papa mendukung sepenuhnya. Thanks you so much papaaaaa.... setidaknya ada pendukung

Akhirnya ijazah keluar juga,,, nilai cukup lumayan. Bisa dibilang sangat lumayan. Setelah berhari-hari surfing di internet dan akhirnya menemukan program beasiswa sekolah keperawatan dan kedokteran yang diadakan oleh salah satu perusahaan obat dari negara matahari terbit tersebut. 

Terobsesi banget. OK. Memberanikan diri untuk mendaftar dan melaksanakan ujian tes tersebut.
Susah sekali. Ternyata apa yang dipelajari dan yang ditanyakan dalam tes itu berbeda. Dan akhirnya hanya bisa menjawab sepengetahuan saja. Jadi pesimis dengan hasil ujian kali ini. sepertinya akan gagal.

TIDAAAAAAAAAAAK!!! HAAAH KALI INI GAGAL. Aku gagal mendapatkan beasiswa itu!  Firasat tepat sekali. Tapi kenapa harus aku yang gagal?! Dari begitu banyaknya siswa yang mengikuti ujian untuk beasiswa ini kenapa harus aku yang gagal!!! Kecewa berat. Ternyata bukan hanya aku yang kecewa. Orang tua sepertinya juga kecewa. Tapi mau bagaimana lagi? Sudah berusaha dengan semaksimal mungkin. Dan tetap tak bisa melawan orang-orang yang memang terlahir jenius itu. Menyebalkan sekali. Baiklah kegagalan awal dari keberhasilan bukan? Semangat!

Karena ujian itu dan gagal mendapatkan beasiswa itu jujur aku jadi orang yang pendiam. Apa seperti tampak putus asa? Aku pun tidak tahu. Selera makan selalu hilang dan lebih suka mengurung di kamar memikirkan apa saja yang terlintas di otak. Sepertinya orang tuaku merespon apa yang kulakukan. Menurut mereka aku seperti orang yang memang benar-benar putus asa. Sama sekali tidak ada gairah hidup. Padahal mereka salah.  Aku hanya berdiam diri memikirkan apa rencana yang akan ku lakukan kedepan, karena apa yang sudang ditargetkan sebelumnya tidak tercapai. Mereka terlalu berburuk sangka. Entah apa yang mereka pikirkan.

Sudah 3 hari lebih suka mengurung diri di kamar dan mencoret-coret kertas dengan daftar-daftar apa yang akan dilakukan dan apa yang ingin dicapai. Menggunting setiap gambar pemandangan yang ada dikalender rumah yang sudah tak terpakai, dan menpempelkannya di lemari baju. Aku berkata “Suatu saat aku akan pergi ke setiap negara ini! Aku tahu, Tuhan bukannya tidak mendengar doa-doaku, semua ini hanya sedang dalam tahap proses! Aku yakin!”. Entah kenapa, akhir-akhir ini aku menjadi seperti orang gila yang berbicara dengan kertas-kertas.

“Tikaaaa, Tikaaaa” mamah memanggilku, akupun segera keluar kamar. Sepertinya akan ada pembicaraan serius. Suasananya canggung sekali. Tiba-tiba jantung berdetak kencang, firasat dan pikira-pikiran aneh mulai muncul di otakku. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan kirim Kritik Dan Sarannya^^)/ jangan Mengandung Sara Ya Kawan