Jumat, 29 Juni 2012

Part 12 - Berbincang Dengannya. Praktekku Yang Pertama. Dan Aku Mengkhawatirkan Mu Kawan...


Dan akhirnya pesan itu aku baca juga. >> Mrs. Orange??? Of course J ah we have ever know before??? << aku bingung harus membalas apa. Lebih baik aku balas atau tidak ya? Aku bingung. Aku mencoba mengetik beberapa kata... >> Emmmh, i dont know what i must to said for you. I know all about you. And... i think you never know about me... so hard to say... K<< dan tanpa disengaja aku menekan tanda SEND... OK sudah terkirim. Aku hanya terdiam di depan layar monitor. “Kenapa langsung kekiriiiiiiim???!!!!” dan akhirnya aku membuka pesan dari adikku. >>haha<< maksudnya apa dia mengirim beberapa teks seperti itu? Dan aku hanya membalas >>apa ada yang salah? Kamu tertawa akan sesuatu atau kau sedang mengejek?” tanpa ragu aku langsung megirim pesan itu. Aku kaget ketika ada email masuk lagi. “Siapa lagi ini?” ucapku dalam hati. Hendrik? cepat sekali dia membalasnya. >>complicated K are you my fans? Haha JK<< aaah??? JK? Apa JK? Apa Just Kidding maksudnya? Saat aku akan membalas emailnya itu. Tiba-tiba kotak dialaog muncul. Dia mengajakku chatting... Oh My... baru saja aku akan belajar melupakannya tapi sekarang dia sedang mengajakku mengobrol!
Hendrik_ST: Hai J are you busy?
Saya: No. I`m not... why???
Hendrik_ST: i  just want to chatting with you now
Saya: Oh ya? OK J
Hendrik_ST: seriously... who are you???
Saya: What you think???
Hendrik_ST: i`m so embitered with you K
Saya: Really? So happy to hear that... haha J
Hendrik_ST: are you one of my friends?
Saya: yup
Hendrik_ST: if that true, why you must hide your identity??? What your motive?
Saya: i just have one a motived... and i think i`ll to saying to you in a nick of time J
Hendrik_ST: wow... you success make me angered... (y)
Saya: Thank you J
Hendrik_ST: thanks for the time... i`ll offline to do work my homework... see you next time Mrs. Orange ;)
Saya: OK. See you next time. J

Dan akhirnya dia offline. Aku berhasil membuatnya penasaran. Aku tersenyum sendiri di depan notebookku. Seperti orang bodoh. Baterai notebookku lemah. Aku mencari kabel charging notebookku. Dan ternyata ada di dalam lemari. “ah Handphoneku disini rupanya” aku menemukan handphoneku. Dan mengangkatnya tinggi-tinggi. Dan aku mematikan notebookku dan membiarkannya dalam kondisi mengisi baterai. Aku mencium-cium handphoneku itu.

Aku melihat jam ternyata sudah sore. Cepat sekali hari ini berlalu. Aku berbaring di kasurku dan menyalakan handphoneku. Emh,,, banyak sekali SMS yang masuk. 35 Pesan. Sebagian besar dari Vero dan dari teman sekelasku. aku membuka salah satu sms darinya itu. Dan ternyata hampir semua dari sms itu dia menanyakan aku sedang berada dimana? Sedang apa? Dan hal-hal lainnya. Aku tidak membalasnya dan segera menghapus sms-smsnya itu. Dan aku hanyam mengirimnya 1 sms berisikan tanda senyum. Haa setidaknya kau membalas smsnya walaupun Cuma 1.

Aku membuka buku untuk belajar kembali. “Aku harus hafal semua nama anatomi tubuh ini!!!” teriakku dalam kamar. Tok tok tok kak Raya mengetuk pintu kamarku. Dan aku membukanya. “Ando belum pulang???” “aku tidak tahu kak. Dari tadi aku di dalam kamar” “kemana dia? Sudah malam dia belum pulang” “sudah malam kak? Ini kan masih so...” aku melihat jam di handphoneku ternyata sudah jam 11 malam! “jam dinding kamarku mati rupanya hehe” ucapku sambil tertawa tipis. “aku kira masih sore kak. Ternyata sudah malam ya? Memangnya kak Ando kemana?” ucapku dan kak Raya duduk di kasurku. “tidak tahu. Tadi sudah kucoba beberapa kali menghubungi telfonnya tapi tidak di angkat. Dan sekarang aku sedang mencoba menghubunginya sekali lagi tapi handphonenya tidak aktif” kak Raya mulai panik dan cemas. Yah inilah kami. Jika salah satu dari kami pulang malam dan tak ada kabar kami jadi was-was. Kami saling peduli antara satu dengan yang lain. Seperti keluarga. “sudah kau coba hubungi teman-temannya kak?” “belum... aku tidak tahu nomor teman-temannya. Setahu ku. Dia jarang mempunyai teman di kampus karena dia pendiam”. Tiba-tiba aku teringat kejadian tadi siang. “Jangan-jangan dia....” “kamu jangan berfikiran negatif begitu! Kau membuatku takut” “bukannya aku menakuti kak...” kami berdua menjadi cemas. Tiba-tiba suara bel rumah berbunyi. Kami berdua langsung berlari menuju depan pintu. “Kak Andooo” ucapku. Aku dan kak Raya merasa lega dan beruntung. “What happened?” kak ando sepertinya bingung. Aku dan Kak Raya tertawa serentak. Kami mendorong kak Ando ke sofa. Kak Raya menanyakan padanya apa yang terjadi dan kenapa dia pulang malam. Ternyata dia pulang malam karena dia ketiduran di perpustakaan. Konyol sekali. Aku belum merasa legaaaaaaaaaa... jika bukan kak Ando, dan Hendrik... sekarang tinggal Musashi yang belum kuketahui kabarnya.

Semalam tidak bisa tidur dengan tenang. Aku merasa bersalah.......................! haaah...  sudah 2 hari aku tidak mendapatkan tidur yang nyenyak. Sesampainya disekolah aku mencari musashi kun. “Semoga yang kemarin bukan dia” aku mencoba ke kelasnya dan melihat dari depan kelasnya. Tidak ada dia. Seingatku dia pernah mengatakan dia mengikuti sebuah club aktivis. Aku mencoba ke kelas perkumpulan anggota aktivis. Ramai sekali disini. Aku tidak melihatnya. Aku mencoba mencarinya ke belakang sekolah tapi dia tetap tidak ada. Bel pertanda pelajaran akan dimulai pun berbunyi. Aku memutuskan untuk kembali ke kelas. Selama pelajaran aku tidak dapat konsentrasi ke pelajaran. Mengganggu sekali. Aku berusaha fokus ke pelajaran. Walaupun aku tidak bisa paham seluruh dari pelajaran yang sedang diajarkan. Setidaknya aku bisa memahami pelajaran dan tindakan-tindakan yang akan dilakukan di rumah sakit nanti.

Bel istirahat sudah berbunyi. Hampir semua siswa pergi keluar kelas. Aku pun pergi ke kelas Musahi kkun sekali lagi. Tidak ada. Aku mencoba bertanya pada salah seorang teman sekelasnya. Dia tidak tahu dan katanya mungkin dia sedang di club. Setelah mendengar perkataan dari salah satu temannya itu aku langsung berlari ke ruangan club tersebut. Ramai sekali. “Kenapa club ini selalu ramai? Apa tidak apa tidak mengikuti pelajaran demi club ini?” pikirku. Aku bertanya pada seorang anggota club yang akan keluar dari ruangan itu. Dan ternyata dia masuk sekolah. Haaah rasanya hatiku menjadi meleleh seperti es yang terkena sinar matahari terik. Syukurlah ternyata bukan dia. Dan aku segera kembali ke kelasku.

Bel pelajaran selanjutnya pun dimulai. Ternyata hari ini akan ada praktek mendadak. Kami diuji dan mempraktekan apa yang sudah dipelajari. Baiklah. Aku segera pergi ke loker untuk mengambil jas prkatek. Otopsi mayat! Ya tuhan... setiap meja praktek disediakan masing-masing 1 mayat manusia. Dan dalam satu meja praktek ada 5 orang. Dan didalam ruangan ini ada 10 meja praktek tapi yang kami gunakan hanya 7 meja praktek. Oke. Aku harus tahan dengan semua ini. awalanya aku merasa takut. Tapi aku harus mengahadapinya. Awal aku masuk ruangan ini aku merasa ruangan ini sangat aneh. Hawanya sungguh berbeda. Aku selalu berdoa dalam hati. Dan sekarang kami sedang mempelajari tentang pernafasan. Sebelumnya kami diberi instruksi-instruksi sebelum melakukan praktek. Dan kami harus membedah mayat ini. setiap anggota kelompok diberi tugas masing-masing. Dan aku mendapat tugas mengambil organ Alveous. Aku sempat takut. Salah satu teman sekelasku. Margaret dia berasal dari Portugal. Dia terus-menerus muntah dan dia dibawa ke ruangan kesehatan. Mungkin dia tidak tahan dengan aroma disini. Aroma formalin sangat menyengat disini. Pembedahan dimulai.  Aku sudah mendapatkan organ Alveolus. Aku mencoba meremasnya dengan pelan. Teksturnya seperti spons. Aku tidak percaya yang aku pegang ini adalah organ manusia. Kami dituntut untuk mengamati dan akan mendiskusikannya. Setelah semua yang kami lakukan disini selesai dan jam pelajaran sudah habis. Kami membereskan alat-alat yang dipakai. Dan kami kembali ke kelas. Badanku menjadi bau aneh. Walaupun tanganku dalam praktek menggunakan handscoon dan sudah cuci tangan tetap saja tanganku masih beraroma ruangan tadi. Badanku juga. Aku sempat tidak kuat dengan aroma badanku sendiri. Semua siswa di kelas ini beraroma formalin!!!! Dan senseipun masuk kelas. Kami disuruh untuk mendiskusikan apa yang sudah kami pelajari dan amati praktek tadi. Setelah berdiskusi kami membuka forum untuk saling bertanya dan menjawab. Temanku saling berdebat dalam forum ini. dan forum ini menjadi seru. Bel bunyi pertanda pulang sudah berdering. Kami pun siap-siap untuk pulang. Sebelum pulang kami diberi tugas untuk mencatat apa saja yang sudah kami lakukan dan hasil pengamatan yang kami pelajari. Semua siswa kelas ini bersorai... kelas ini menjadi ramai sekali.

Sudah sore. Aku kembali ke loker untuk mengambil jas lab dan aku akan segera membawanya ke laundry. Sepanjang jalan aku ingin merasa muntah dengan aroma jas lab punyaku ini. padahal sudah kumasukan kedalam plastik dan kututup rapat. Tiba-tiba dari belakang ada yang memukul pundakku. Aku menoleh ke belakanga dan ternyata Musashi-kun. Aku tersenyum padanya syukurlah ternyata dia benar-benar bukan orang yang terkena kecelakaan waktu itu. “mmh, kamu bau sekali...” ucapnya dengan menutup hidungnya. “jangan meledekku. Besok kamu juga akan bau seperti ini!” “kamu sudah praktek? Bagaimana rasanya?” “kamu akan rasakan sendiri nanti” “hahahaha aku sudah tau seperti apa rasanya” ucapnya sambil tersenyum.

Tak sadar sudah sampai rumah dan aku masih mengobrol denganya. “kamu mau mampir sebentar?” “tidak perlu. Kita terlalu asyik berbincang sampai tak sadar sudah sampai rumahmu. Setidaknya aku mengantarmu sampai rumah dengan selamat” ucapnya sambil tersenyum. Entah kenapa aku menjadi berdebar-debar. Dia melambaikan tangannya tak sadar aku sudah mengangkat tangan dan melambaikan tanganku. Aku merasa ada sesuatu yang aneh ketika melihat punggungnya itu dan akhirnya sampai tak terlihat lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan kirim Kritik Dan Sarannya^^)/ jangan Mengandung Sara Ya Kawan