Jumat, 29 Juni 2012

Part 13 - Apa Dia Sudah Memiliki Kekasih? Dan Akhirnya Bertemu Teman Lama


Aku langsung mandi dan segera pergi ke laundry. Padahal rencana awalnya saat aku pulang dari sekolah aku akan sekaligus mampir ke laundry. Yasudahlah. Aku pergi ke laundry dan di perjalanan sepertinya aku melihat seseorang yang ku kenal. Dan ternyata dia Musashi-kun. Tapi pakainannya sudag ganti. “mau sapa atau tidak ya? Sepertinya dia sedang menunggu seseorang. Dia sendirian. Dia rapih sekali. Apa dia akan kencan dengan kekasihnya?” pikirku dalam hati. Kepo sekali aku ini. hampir lupa kalau aku akan ke laundry. Dan akhirnya aku pergi ke laundry dan akan kesini kembali. Sampai ditempat laundry aku buru-buru menitipkan pakaian ini dan kembali ketempat dimana aku melihat Musashi-kun. “aaah dia sudah pergi” gumamku sambil mengerutkan keningku. Aku pun segera pulang. Aku bernyanyi-nyanyi dalam hatiku. Tiba-tiba langkahku terhenti ketika melihat Musashi-kun bersama dengan seorang wanita. “sudah kuduga bukan” dia berjalan kearahku. Dan aku menghindar agar tidak diketahui olehnya. Aku menunduk dan membuang muka. Dia sudah pergi. Aku menoleh kebelakang melihat punggung mereka. “Mana mungkin orang seperti dia tidak punya kekasih. Jika itu benar itu lucu sekali bukan?” pikirku. Dan aku segera pulang. Sampai di rumah aku mengejakan tugas-tugas sekolah sampai larut malam.

Aku kesiangaaaaaaaaaaaaaaaaaaan!!! Sepertinya aku menjadi sering kesiangan akhir-akhir ini. aku berlari menuju kekelasku. Hari ini cerah. Tapi tak sesuai dengan hatiku yang suram karena marah-marah sendiri karena kesiangan. Huft... untung saja aku tidak terlalu terlambat... bel pulang berbunyi... akhirnya waktu pulang tiba... saat berjalan menuju keluar kelas. Aku dikagetkan dengan seorang pria yang bersender di pintu kelas. “orang bodoh! Untuk apa dia berdiri disitu! Membuat orang kaget saja!” gumamku sambil menatap tajam pria itu. Aku segera pulang. Haaah hari melelahkan. Rasanya aku mengantuk sekali. Aku melihat Musashi-kun di depanku. Dia sedang bersender di tembok jalan. Baru saja aku akan menyapanya. Tiba-tiba  ada seorang wanita menghampirinya. Aku mengurungkan niatku untuk menyapanya. Entah kenapa aku merasa kehilangan sesuatu. Aku tetap berjalan dan aku melewati mereka begitu saja. “aku tak akan menyapanya sebelum dia duluan yang menyapa” batinku. Ternyata dia tidak menyapaku. Aku tetap berjalan mengacuhkan mereka. Aku mampir ke toko laundry untuk mengambil jasku. Sepanjang kerumah aku hanya menunduk. Dan akhirnya sampai rumah. Sampai dirumah tiba-tiba handphoneku bergetar. Dan aku duduk di sofa untuk beristirahat. Aku membaca sms yang masuk itu. “ogami? Hah tumben sekali”. Isi sms itu hanya berisi “aku melihatmu tadi. Jangan menunduk. Apa isi kantungmu itu penuh dengan uang sampai kau menunduk? Besok sekolah kita libur. Jika kamu datang itu percuma.” “libur apa benar? Tidak ada pengumuman sama sekali tadi” pikirku. Aku segera belajar dan istirahat.

“Aku tidak kesiangaaaaan” teriakku. Aku segera berangkat kesekolah. “kenapa mereka tidak masuk kelas?” aku bertanya kepada salah satu anak disana. Ternyata benar libur. Mereka tidak tahu jika hari ini libur. Pantas saja. Padahal aku sudah tahu hari ini libur tapi aku tak percaya dan karena aku tidak percaya aku datang kesini. Dan ternyata memang libur. Tidak seharusnya aku berburuk sangka pada Ogami. Aku mengambil handphoneku dan segera mengirim sms kepada Ogami. Baru saja sms yang ku ketik akan ku kirim. Tiba-tiba ada telfon masuk dan aku langsung saja mengangkatnya. “Halo” “hey. It`s me Ogami. Where are you? Are you go to campus? Stupid. I`m in your house now” “hey hey hey” “let`s go home! I`m waiting you here” “wait for a minute dude” “OK. Go fast! Bye” “Ya” dan akhirnya aku menutup telfonku. Untuk apa dia dirumah? Sepertinya dia menunggu di depan pagar. Di sepanjang jalan aku tertawa sendiri membayangkan Ogami menunggu di depan gerbang. Pasti wajahnya kesal. Sampai di dekat rumah. Aku melihatnya sedang bersandar di gerbang. Sepertinya wajahnya kesal karena menunggu. Aku pun tertawa. dia menghampiriku. Wajahnya benar-benar kesal. Tapi dia hanya membuka matanya lebar-lebar dan menatapku tajam. “hey. It`s not funny” ucapku sambil mencoba memejamkan matanya dengan tanganku. Tiba-tiba dia memegang tanganku dan mengajakku pergi ke suatu tempat. Aku hanya mengikutinya saja. Dia mengajakku ke sebuah tempat perbelanjaan. Aaaa ramai sekali. Aku tidak begitu suka tempat yang begitu ramai karena itu membuatku pusing. Kenapa dia mengajak ketempat seperti ini? ini tempat pakaian wanita. Aku hanya menatap matanya. Dia memberi kode seperti menyuruhku mengambil beberapa baju. dan aku hanya menggelengkan kepalaku. Dia menatapku tajam sekali dan memberi kode untuk mengambil baju. dan lagi aku hanya menggelengkan kepalaku. “hey. Please help me... choose one...” ucapnya. “emh. I don`t want! So what you do?!” ucapku membentaknya. Dia mengambil baju dengan seenaknya dan menaruhnya ditanganku. Aku tak suka ini! aku menaruhnya kembali ketempatnya. Sepertinya wajahnya kesal. Tak sadar aku tersenyum padanya. Dan tiba-tiba kita berdua tertawa keras sekali. Dia temanku yang aneh. Dan akhirnya aku dan dia mencoba apa saja yang ada di toko itu. Aku tertarik dengan kacamata-kacamata yang ada disana. Aku menghamipir kacamata-kacamata itu. Ogami mengambil beberapa kacamata  dan memperlihatkan kepadaku. “hey look at me... i`m like Yong Hwa right? Aaah, i`m more handsome than Yong Hwa” ucapnya sambil memegang dagunya. Aku hanya tertawa melihatnya. Ah aku tak pantas dengan kacamata-kacamata ini hidungku terlalu pesek. Dia mengajakku ke tempat lain. “it`s cute” ucapnya sambil memegang sebuah baju. baju itu memang lucu. Tapi aku tak pantas memakainya. Terlalu feminime! Aku kan sedikit.... ya bisa dibilang sedikit Tomboy. “you wanna try?” ucapnya sambil menyoforkan baju itu padaku. “oh my. No no no no no nooooooooooo way! And never” ucapku dengan ketus. Dan akhirnya kami saling menyodorkan baju itu. Tak sadar orang-orang disekelilingku melihat kami. Dan akhirnya Ogami menaruh baju itu dan mengajakku pergi. Kami terus menerus tertawa jika mengingat ulah kami berdua tadi. Tiba-tiba saat aku tertawa dan aku menoleh kedepan aku melihat Musashi bersama seorang wanita. Dan seketika tawaku hilang dan aku terdiam. Ogami yang sebelumnya tertawa terbahak-bahak dan akhirnya diapun terdiam. “what happened?” tanyanya. “nothing. Are you hungry?” “why? Are you hungry?” “ya...” dan akhirnya dia mengajakku pergi. Sepertinya tadi Musashi melihatku. Tapi aku seolah seperti tidak melihatnya. Tiba-tiba Ogami menarik tanganku agar aku berjalan lebih cepat. Dia mengajakku ke tempat makan khusus vegan. Entah kenapa dia perhatian sekali padaku. Terima Kasih Ogamiiiiiiiiii~

Selesai makan. Dia mengajakku berbincang. Dia menceritakan hal-hal yang aneh dan membuat aku tertawa. aku merasa hari ini semua bebanku hilang. Aku menjatuhkan tasku. Aku mengambil tasku dan menunduk. Ah? Celanaku dan celananya sama? Aku langsung bangun untuk memberitahukannya. Tak sadar diatasku ada meja. Dan aku terbentur meja. Aku bangun dan mengusap kepalaku sendiri. Dia tertawa. memalukan sekali. Orang-orang disekelilingku tersenyum padaku. Aaa aku malu. Aku duduk dan masih mengusap kepalaku sendiri. Dan akhirnya kami pergi dari tempat makanan itu. Kepalaku seperti bengkak karena terbentur lagi. Dan akhirnya kami turun ke lantai 2. Tak sadar tangan ogami sudah mendarat dikepalaku dan mengusap kepalaku. Aku baru sadar pada saat dia menjatuhkan tangannya dipundakku! “hah? Apa-apaan anak ini?! apa tadi ada yang melihat?” batinku. Aku baru teringat aku ingin memberitahukannya kalau celana kita kembar! Saat aku memberitahukannya. Dia menatap celanaku dan celana yang dikenakannya. Seperti dia tercengang. Aku tertawa melihat ekspresinya. Dan akhirnya kamipun tertawa kembali. Aku dan dia memutuskan untuk duduk sebentar. Dia meninggalkanku sebentar untuk membeli minuman. Aku melihat kanan dan kiriku. Ramai sekali disini. Tiba-tiba dari kejauhan aku melihat seorang pria yang semakin lama semakin mendekat kearahku. “Musashi-kun?” tinggal beberapa meter dari tempatku duduk. tiba-tiba Ogami menyodorkan minuman ringan dipipiku. Aku langsung menoleh ke arah Ogami. Dan dia manarik tanganku untuk pergi. Aku beranjak pergi dan menjauh dari Musashi. Aku merasa seperti menghindar darinya.

Dia mengantarku sampai depan gerbang rumah. Ternyata sudah sore. “Hey, Ogami. I think you so different today” ucapku sambil tersenyum. “oh really? I`m so handsome than before?” ujarnya sambil tertawa. “oh no la... kamu memang sudah tampan sejak dulu haha” “um? i don`t understand” ucapnya sambil mengerutkan keningnya. “hey. You kind today” “oh thanks” dan tiba-tiba dia membuka tasnya dan menyodorkan sebuah kotak kepadaku. “what it`s?” “it`s for you. Thanks for today” jawabnya sambil tersenyum. Aku mencoba mengocok isi kotak tersebut. “hey. I`ll go home. See you” ucapnya dan mengusap kepalaku. Dan dia pergi. “kenapa dia? Apa dia salah sarapan pagi ini?” ucapku. Dan aku segera masuk ke dalam rumah. Hari ini kenapa begitu rumit...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan kirim Kritik Dan Sarannya^^)/ jangan Mengandung Sara Ya Kawan